Kakek dulunya adalah seorang pejuang kemerdekaan untuk bangsa Indonesia. Ia sangat menyayangi lencana-lencana kehormatan yang sudah dia dapatkan. Pada malam tirakatan, sang kakek mendapat kehormatan untuk berpidato. Dia mempersiapkan diri dengan seragamnya dan mengumpulkan lencana-lencana itu untuk dipamerkan ke masyarakat. Tapi ketika dia mengeluarkan lencana-lencana itu dari kotaknya tiba-tiba sang kakek terlihat bingung.
Nurdi: Ada apa, Kek. Kok sepertinya kebingungan?
Kakek: Begini lho Nur, kemarin lencana kakek kan ada sepuluh, Kenapa sekarang kakek hitung-hitung lagi kok tinggal 9 ya? (Sambil mengeluarkan semua lencananya dari kotak dan mulai menghitung.) Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan. Tuh kan, cuma sembilan.
Nurdi: Ya, iyalah, Kek. Lha itu yang Kakek pakai belum masuk hitungan.
[Sumber: Redaksi]
Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. (1 Timotius 4:14)
- Log in to post comments