Percakapan Kakek dan Cucunya pada Tahun 2060
- Read more about Percakapan Kakek dan Cucunya pada Tahun 2060
- Log in to post comments
Percakapan Kakek dan Cucunya pada Tahun 2060
Download Audio
Tahun 2060.
Percakapan Kakek dan Cucunya pada Tahun 2060
Download Audio
Tahun 2060.
"Terima kasih buat harmonika yang Paman berikan Natal kemarin," kata Joni kepada pamannya saat bertemu setelah liburan. "Harmonika itu adalah hadiah Natal terbaik yang pernah aku dapatkan."
Pada suatu malam, seorang petugas polisi memperhatikan sebuah mobil yang melaju dengan sangat lambat di jalan raya. Ketika dia menepikan mobil tersebut, pengemudinya bertanya, "Apa salah saya, Pak Polisi?"
Seorang pendeta terlibat dalam suatu percakapan dengan seorang ateis. "Aku tidak pernah pergi ke gereja, Pak Pendeta. Pasalnya, di gereja banyak sekali orang munafik."
Di sebuah Gereja, ada seorang jemaat yang kurang mampu secara ekonomi sedang mengeluh kepada pendetanya, "Pak Pendeta, jika menghitung penghasilan yang saya terima dan kebutuhan yang saya keluarkan setiap bulannya, rasanya tidak mungkin saya bisa memberikan persepuluhan."
Suatu malam, seorang pria berjalan sendirian di sebuah lorong yang gelap dan sepi. Tiba-tiba, dua orang preman mendatanginya dan menodongnya dengan pisau.
Kampung Gembira mengadakan lomba nyanyi lagu Hari Kemerdekaan. Dengan semangat, Jono mulai menyanyi.
Jono: Enam belas Agustus tahun empat lima ....
Harto, seorang pecandu rokok akhirnya bertobat. Pandu, yang menjadi teman merokoknya mulai penasaran, bagaimana si Harto berhenti merokok.
Pandu: To, siapa yang bisa menghentikanmu merokok?
Harto: Oh, istriku.
Pandu: Bagaimana dia melakukannya?
Harto: Jika aku ingin merokok, dia yang menyalakan api... pada kedua ujungnya.
"Anda tidak perlu khawatir meninggalkan istri Anda. Dia itu adalah istri yang baik, sehingga tidak akan menyeleweng ketika Anda tinggal pergi," kata seorang lelaki kepada tetangganya, yang akan berdinas ke luar kota selama 2 minggu.
"Saya tahu itu ..."
"Lalu apa yang Anda khawatirkan?"
"Apakah Anda tetangga yang baik ..."
"Sayang, Mama tidak mau lagi mendengarkan kamu mengucapkan kata-kata tidak sopan seperti itu!" kata seorang ibu ketika mendengar anaknya yang masih SD mengucapkan "jalang" dan "binatang" berkali-kali.
"Tapi, Ma, Chairil Anwar juga mengucapkannya," kata si anak.
"Kalau begitu, kamu tidak boleh main sama dia lagi!"