VISITASI PENDETA
- Read more about VISITASI PENDETA
- Log in to post comments
Seorang pendeta pergi untuk mengunjungi salah satu anggota jemaatnya. Ia mengetuk pintu beberapa kali, tetapi tidak ada seorang pun yang menjawabnya.
Seorang pendeta pergi untuk mengunjungi salah satu anggota jemaatnya. Ia mengetuk pintu beberapa kali, tetapi tidak ada seorang pun yang menjawabnya.
Seorang ibu menyenggol seorang kakek dengan mobilnya. Akhirnya, dia harus berurusan dengan polisi.
"Anda seharusnya menggunakan klakson," kata seorang polisi sambil meminta SIM dan STNK.
"Saya tahu. Tetapi, saya tidak mau kalau kakek itu terkejut."
Seorang anak kecil berada di pangkuan opanya. Setelah memandangi pipi opanya yang sudah banyak kerutnya, si kecil Christo bertanya kepada opanya.
Christo: "Opa, apa Tuhan menciptakan Opa?"
Opa: "Ya, sayang. Tuhan menciptakan Opa beberapa puluh tahun yang lalu."
Christo: "Opa, apa Tuhan menciptakan Christo juga?"
Opa: "Tentu, sayang. Beberapa waktu kemudian Tuhan menciptakan Christo juga."
Christo: "Ternyata buatan Tuhan semakin lama semakin baik ya, Opa..."
Suami: Di mana koran kemarin?
Istri: Aku pakai untuk bungkus sampah.
Suami: Lho! Kenapa kamu tidak bilang? Aku perlu melihatnya.
Istri: Untuk apa kamu lihat? Yang aku bungkus cuma kulit kacang dan sisa sarapanku.
Seorang laki-laki masuk ke sebuah apotek dan bertanya kepada si apoteker, apakah ada obat yang dapat menghilangkan cegukan.
Seorang laki-laki berjalan perlahan-lahan bersama orang banyak yang berdesakan sesudah menonton sepakbola. Tiba-tiba dilihatnya seseorang yang sudah dikenalnya berdiri di depannya. Sambil menepuk punggung orang itu keras-keras dia berkata, "Hai, Elmer, lama sekali tidak berjumpa. Apa kabar?"
Tetapi alangkah malunya dia ketika ternyata orang itu sama sekali tidak mengenalnya. "Maaf," katanya. "Saya kira Anda sahabat saya, Elmer. Sekali lagi maaf."
"Saya memaafkan Anda," kata si orang asing. "Tapi seandainya saya Elmer, mengapa Anda memukulnya begitu keras?"
Seorang anak gubernur berusia lima tahun senang sekali memikirkan pesta ulang tahun yang akan dilangsungkan untuknya. "Mudah-mudahan banyak hadiah yang akan kuterima dalam pesta petang ini."
"Tidak baik memikirkan apa yang akan kau terima," kata ibunya. "Kau harus belajar bahwa kebahagiaan sejati berasal dari pikiran mengenai memberi."
"Baiklah," kata si kecil. "Mudah-mudahan banyak hadiah yang akan diberikan teman-temanku dalam pesta petang ini."
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: /Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."*?? (Kisah Para Rasul 20:35)
Sumber: Aneka Kisah dan Gambar Hua Ha Ha Ha, p.104.
Pulang sekolah, sambil berlari-lari Romi mendapati ibunya sambil bertanya:
"Bu, Pak Guru tadi bilang, sebenarnya kita ini keturunan monyet. Apa benar begitu, Bu?"
"Enggak tahu juga," sahut ibunya enggan. "Wong ... ibu belum mengenal semua keluarga ayahmu!"
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. (Kisah Para Rasul 17:29)
Seorang turis yang baru saja tinggal di Indonesia ingin berpergian ke Papua. Dengan bahasa Indonesia yang masih terbata-bata dia menelepon sebuah agen perjalanan.
"Berapa lama perjalanan menuju Papua?" tanya turis kepada petugas.
"Sebentar, Tuan" jawab petugas sambil mencari-cari buku informasi.
"Oh, terima kasih," jawab si turis sambil menutup telepon dengan wajah cerah.
Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. (Kisah Para Rasul 28:26 )
Sumber: Kumpulan Banyolan Pilihan Ngebet Ketawa.