MENJADI PENDETA

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 10/23/2000 - 00:00

Sepulang dari gereja di hari Minggu, seorang anak laki-laki tiba-tiba mengatakan pada ibunya, "Ma... kalau sudah besar aku mau jadi pendeta saja ah."

"Boleh saja, Nak," kata ibunya, "tapi mengapa kamu tiba-tiba ingin jadi pendeta?" lanjut ibunya pengin tahu karena anak itu biasanya sangat nakal.

"Begini, Ma," kata si anak, "biar bagaimanapun, aku kan tetap saja harus ke gereja tiap Minggu, jadi kupikir akan lebih menyenangkan kalau bisa berdiri di mimbar dan berteriak-teriak daripada harus duduk dengan tenang dan mendengarkan saja."

KONTRIBUSI KEKRISTENAN

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 09/05/2000 - 00:00

Seorang jemaat mencoba untuk memancing debat dengan pendetanya:
"Kekristenan itu sebenarnya tidak menyumbangkan apa-apa pada dunia. Lihat saja, kekristenan berada di dunia sudah hampir dua puluh abad, namun dunia masih juga tetap sama bobroknya...."
Pendeta menjawab: "Sabun sudah ada di dunia ini lebih lama dari itu, tapi lihat wajah anda masih saja kotor seperti itu...."

Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. (1 Korintus 2:14)

TAWAR MENAWAR

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 11/30/1999 - 00:00

Puji pergi ke dokter gigi untuk dicabut giginya. Saat dia membuka mulutnya, dokter mengatakan giginya yang lain juga perlu di bor, Puji bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk semua proses itu.

"Hanya lima menit," kata si dokter dengan bangganya. "Anda akan sudah keluar dari sini bahkan sebelum Anda sadar kalau gigi Anda sudah dicabut. Saya jamin Anda tidak akan merasakan apapun, paling lama 10 menit kita sudah selesai!"

"Berapa biayanya, Dok!" tanya Puji.

"Seratus lima puluh ribu rupiah," kata dokter itu dengan suara pelan.

RUMAH BARU

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 11/30/1999 - 00:00

Pak Sadrah lagi jalan-jalan sama dua anaknya, Sarah (4 tahun) dan Hana (5 tahun). Waktu perjalanan pulang ke rumah, mereka melewati sebuah rumah yang ada tulisannya "DIJUAL".

Pak Sadrah kelihatannya tertarik dan berhentiin mobilnya di depan rumah itu. Waktu lihat papanya sedang ngangguk-ngangguk sambil ngelihat rumah itu, Sarah langsung komentar, "Papa ngapain sih?"

Pak Sadrah bilang dia sedang melihat rumah itu karena bagus banget.
Lalu Sarah tanya lagi, "Emangnya Papa mau beli rumah baru ya?"

PUISI ITONG

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 11/30/1999 - 00:00

Itong harus membuat puisi tentang PAHLAWAN. Setelah jadi beginilah puisinya.

Aku pahlawan kecil
Yang gagah berani ....

Bila Belanda datang aku serang
Bila Belanda Nyerang, Aku bilang ...
"Idiiih beraninya sama anak kecil ..."

Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu! (1Korintus 14:20)

Su

PRIA IDAMAN

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 11/30/1999 - 00:00

Seorang janda, Mbok Rondho Dadapan namanya, bingung mencarikan jodoh untuk anak gadisnya yang semata wayang, Klething Kuning namanya.

"Nduk anakku yang cantik, mengapa engkau menolak semua lamaran pemuda- pemuda di seluruh desa ini. Apakah mereka kurang tampan untukmu?", tanya sang ibu kepada Klething Kuning yang tidak kunjung bicara.

"Nduk, cah ayu! Sebenarnya, pria seperti apa yang engkau kehendaki?" rayu sang ibu, "si Ande-ande Lumut kau tolak, si Gembus kau tolak, si Bedun pun kau tolak? Pria seperti apa yang kau cari itu Nduk, anakku?"

PERCERAIAN

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 11/30/1999 - 00:00

Yanti dan Budi sedang berada di pengadilan untuk mengurus perceraian mereka.

Hakim bertanya, "Budi, apakah benar tiga tahun terakhir ini, kamu tidak pernah bicara kepada Yanti?"

Budi menjawab, "Iya Pak Hakim."

"Dan apakah Anda bisa menjelaskan mengapa perbuatan yang seharusnya tidak Anda lakukan pada isteri Anda itu bisa terjadi?" tanya Pak Hakim lagi.

"Sebenarnya, saya diam karena tidak mau memotong pembicaraannya, Pak Hakim."

MENGELUH TERUS

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 11/30/1999 - 00:00

Ibu Vida dan Ibu Anik sedang ngobrol tentang rumah tangganya masing- masing.

Ibu Vida berkata, "Kami sudah nikah 25 tahun, dan tiap malam, suamiku selalu mengeluh tentang makanan di rumah. Tidak ada satu malam pun yang dia lewatin tanpa ngeluh ... ngeluh ... dan ngeluh ... tentang masakan hari itu."

Dengan heran Ibu Anik bertanya, "Wahh ... sungguh menyebalkan. Emangnya keluhan suami Ibu gak bikin jengkel gitu?"

Ibu Vida dengan santai menjawab, "Loh kenapa harus aku yang jengkel kalau dia gak suka dengan masakannya sendiri?"

LAGU ANEH

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 11/30/1999 - 00:00

Pada hari minggu, Jerry pulang dari sekolah minggu dengan muka masam. Sebagai mama yang baik, mamanya bertanya kepada Jerry:

Mama : "Kenapa Jer, pulang sekolah minggu bukannya ceria, kok
    cemberut? Emangnya di sekolah minggu di ajarin apa??"
Jerry : "Tadi Jerry di ajarin lagu aneh."
Mama : "Lho, jangan gitu dong, lagu untuk Tuhan itu ndak ada yang
    aneh."
Jerry : "Habisnya, Jerry kan mau jadi Pilot, masak disuruh jadi lilin
    kecil."

Tentang Kami

Situs yang berisi kumpulan humor-humor bersih dan Kristen yang tidak mengandung unsur-unsur SARA dan pornografi.
Selengkapnya

Berlangganan
i-Humor SABDA

Dapatkan humor-humor segar untuk menemani hari-hari Anda.

Kontak Kami | Buku Tamu | E-Mail: webmaster(at)sabda.org
Disclaimer | i-Humor © 2003-2019
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran