Polem adalah seorang serdadu yang sudah kenyang ditugaskan di daerah konflik. Oleh tetangganya, Polem dijuluki pahlawan perang. Tapi Polem harus membayar mahal karena banyak anggota tubuhnya yang sudah palsu akibat luka-luka semasa bertugas di medan tempur. Kaki Polem palsu, tangannya palsu, dan berbagai anggota tubuh lainnya juga palsu. Tapi ada satu kebiasaan Polem yang tak hilang. Yaitu kegemarannya main taruhan. Suatu hari, Polem bertaruh dengan tetangganya, si Robi.
Polem: Robi, ayo kita bertaruh.
Robi: Taruhan apa, Pak Polem?
Polem: Saya akan menggigit telinga saya sendiri.
Robi: Ah, mana mungkin ada orang bisa menggigit telinga sendiri. Melihat tanpa cermin pun tidak bisa. Apalagi menggigit.
Polem: Makanya, taruhan Rp 500 ribu, yuk!
Robi: Oke, siapa takut.
Setelah disepakati, Polem pun melepas telinga palsunya dan menggigitnya. Robi jelas kesal karena kalah taruhan. Keesokan harinya, Polem menantang Robi taruhan lagi.
Polem: Mau taruhan lagi, Rob?
Robi: Oke, tapi saya yang pilih jenis taruhannya.
Polem: Oke, no problem.
Robi: Kalau Pak Polem bisa menggigit mata sendiri, saya bayar 1 juta.
Robi berani bertaruh seperti itu karena Polem bisa melihat dengan jelas dan tidak buta. Maka tidak mungkin ia melepas bola matanya. Karena bola mata itu asli. Tapi dasar Polem si Pahlawan Perang, dia pun tetap nekat.
Polem: Oke, saya setuju!
Polem pun segera melepas gigi palsunya, dan menggigitkan gigi itu ke matanya sendiri.
"tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi." (Ayub 28:28)
Sumber: http://ketawalucuhumor.blogspot.com/
- Log in to post comments