MONAS

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 06/18/2002 - 00:00

Suatu hari di Monas, ada seorang lelaki tua yang sudah pikun. Ia berdiri di pinggir jalan dan menghentikan taksi. Setelah taksi berhenti, lelaki tua itu masuk ke dalam taksi.

"Antar saya ke Monas ya," kata si lelaki tua.
"Lho, ini kan Monas, Pak." kata sopir taksi terheran-heran.

Lelaki tua tersebut lalu mengambil dompetnya, mengeluarkan uang sepuluh ribu, dan kemudian memberikannya ke sopir taksi.

Sambil membuka pintu taksi mau keluar, lelaki tua tersebut berkata, "Lain kali kalau membawa orangtua jangan ngebut-ngebut ya ....."

PELIT

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 06/06/2002 - 00:00

Satu rombongan pengantar jenasah siap-siap berangkat ke kuburan. Tono yang baru berusia 5 tahun nekat pengen ikutan.

Tono
:
"Pak, tunggu dulu Pak, saya mau ikut ....!!"
Tetangga
:
"Hei, kamu masih terlalu kecil, nggak usah ikut nganter kuburannya jauh ... sana di rumah aja, ya ...."
Tono
:
"Huh ... dasar pelit ... Awas, ya, nanti kalo bapakku meninggal kamu nggak boleh ikutan nganter ....!"

PESAWAT

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 01/21/2002 - 00:00

"Ini Kapten anda berbicara. Atas nama seluruh kru pesawat saya ucapkan selamat datang di pesawat GIA penerbangan no. 602 dari Jakarta ke New York. Saat ini kita terbang pada ketinggian 35.000 kaki di atas Samudra Atlantik."

"Kalau anda sekalian menengok ke luar jendela pada bagian mesin, anda akan melihat bahwa kedua mesin pesawat sedang terbakar."

"Kalau anda menengok ke luar jendela pada bagian sayap, anda akan melihat bahwa sayap pesawat juga sudah patah."

"Kalau anda melihat ke bawah ke arah Samudra Atlantik, anda akan melihat sebuah perahu karet warna kuning dengan 3 orang di atasnya yang melambai-lambaikan tangan ke arah anda."

TEMPAT KELAHIRAN SANG RAJA

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 12/27/2001 - 00:00

Tatkala Tuhan yang Mahamulia datang ke dunia ini, Dia dilahirkan di sebuah gua yang biasa digunakan orang sebagai kandang binatang. Gua yang berada di gereja "Church of the Nativity" (*yang terdapat di sebuah gereja yang bernama "Church of the Nativity") di Betlehem, bisa jadi merupakan gua asli tempat Yesus dilahirkan, tetapi mungkin juga tidak.

Hal itu tidak akan pernah kita ketahui secara pasti. Namun ada satu hal di sana yang menyimbolkan sesuatu yang indah. Pintu gereja tersebut begitu rendah, sehingga setiap orang yang akan masuk ke sana harus membungkukkan badan. Hal itu melambangkan bahwa setiap orang harus cukup rendah hati dan berlutut bila hendak menghampiri Bayi Yesus.

HAI!

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 12/04/2001 - 00:00

Saat itu hari Minggu, bertepatan dengan hari Natal. Keluarga kami menghabiskan masa liburan di San Fransisco bersama orangtua suami saya. Namun supaya dapat masuk kerja pada hari Senin, kami harus pulang ke Los Angeles pada hari Natal itu dan menempuh jarak kurang lebih 650 km.

Kami berhenti untuk makan siang di rumah makan King City yang hampir kosong. Kami satu-satunya keluarga yang makan di sana dan anak-anak yang ada di situ hanyalah anak-anak kami. Saya mendengar Erik, anak saya yang berusia satu tahun, memekik kegirangan: "Hai! Hai!" Ia memukul-mukul dengan tangan mungilnya yang gemuk dan lucu pada kursi makan anak. Wajahnya tampak begitu gembira, matanya berbinar-binar, mulutnya tersenyum lebar sehingga gusinya yang tanpa gigi itu kelihatan. Ia menggeliat, mengoceh, dan tertawa-tawa gembira. Tatkala saya melihat apa yang menjadi sumber kegembiraannya ... saya tak dapat langsung mempercayai apa yang saya lihat.

MATAHARI ATAU BULAN

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 11/20/2001 - 00:00

Serombongan majelis yang dipimpin ibu Nini, melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Jiwa. Kunjungan itu dilakukan untuk melihat keadaan pasien RS Jiwa yang mereka rasa perlu pertolongan secara rohaniah. Rombongan tersebut berjalan mengelilingi semua ruangan di RS Jiwa itu.

Sementara itu, di pinggir taman RS Jiwa tersebut, duduklah dua orang pasien dan mereka sedang asyik bercakap-cakap.

Nono : "Eehh ... kamu ... tahu nggak kalau benda bulat di atas sana itu adalah matahari?!"
Yundi : "Menurutku itu bukan matahari. Itu bulan!!"
Nono : "Bulan bagaimana?? Itu ´tuh matahari bukan bulan!"
Yundi : "Dasar gila!! Benda yang di atas sana itu namanya BULAN!!!"
Nono : "Kamu yang gila!! Itu matahari bukan bulan!"
Yundi : "Bulan!!"
Nono : "Matahari!!"
Yundi : "Bulan!!"

Di tengah-tengah suasana itu, rombongan majelis tadi mendengar perdebatan dua orang pasien tersebut dan sempat menatap ke dua pasien tersebut dengan heran dan takut. Tiba-tiba, salah seorang dari rombongan majelis itu, ibu Nini, berjalan menghampiri ke dua pasien tersebut seraya bertanya,

KURA-KURA

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 09/20/2001 - 00:00

Boby datang menghampiri ibunya dengan wajah penuh kesedihan sambil memeluk kura-kuranya. "Mama....kura-kuraku sudah mati." lapor Boby kepada ibunya.

Dengan segera sang Ibu mencium kening Boby dan berkata, "Sudahlah, tidak apa-apa. Sekarang bungkuslah kura-kuramu dengan tissue lalu letakkanlah dia di dalam sebuah kotak kecil, baru kemudian kamu bisa mengadakan upacara pemakaman kecil di halaman belakang. Setelah kamu selesai menguburnya, kita akan pergi berjalan-jalan untuk membeli kura- kura yang baru dan juga es krim untukmu. Mama tak ingin melihatmu bersedih lagi."

KURANG BERSERAH

Submitted by Tim i-Humor on Sun, 08/19/2001 - 00:00

Seorang pemuda tersesat di sebuah hutan dan terpisah dari rombongannya. Pada waktu berjalan ia terperosok ke jurang yang sangat terjal, untung ia masih sempat memegang sebuah akar pohon yang sangat besar.
Hari mulai gelap dia mulai berdoa, "Tuhan kirimkan malaikat untuk menolong saya," Tetapi yang muncul bukan malaikat melainkan Roh Kudus yang berbicara dalam hatinya, "Beriman dan berserahlah, lepaskan peganganmu," Tetapi ia tidak mau mati konyol, ia tetap bergantung di situ sampai matahari terbit.
Setelah terang, ia bisa melihat ke atas, betapa ia sangat bersyukur kepada Tuhan..., ratusan meter jauhnya! Kemudian, ia melihat ke bawah....., ia lebih terkejut lagi. Ternyata jarak kakinya dengan tanah kurang lebih hanya 50 cm.
"!!???"

SEANDAINYA

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 07/19/2001 - 00:00

Alkisah di sebuah rumah tangga tinggallah sepasang suami isteri. Satu ketika sang suami bertanya kepada isterinya,

Suami
:
"Ma... seandainya nanti Papa dapat uang yang banyak, Mama mau beli apa?"
Isteri
:
"Kalau saya mau beli perhiasan, Pa."
Suami
:
"Itu pemborosan dan terlalu berlebihan, Ma!"
Isteri
:
"Pokoknya Mama mau beli perhiasan....!"
Suami
:
"Tidak.... kalau Papa mau beli sepeda motor saja!"
Isteri
:
"Pokoknya perhiasan, Pa!"

Mereka pun bertengkar sampai akhirnya mereka mau bercerai.... Setelah itu datanglah sang mertua dan menanyakan mengapa mereka sampai bertengkar.

WAWANCARA

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 06/20/2001 - 00:00

Si Budi dapet panggilan kerja di perusahaan asing, setelah melewati serangkaian test maka dia dinyatakan layak untuk ikut wawancara;

Penanya
:
"Siapa nama anda?"
Budi
:
"Budi pak!"
Penanya
:
"Anda dapat berbahasa Inggris dengan baik?"
Budi
:
"Bisa Pak!" (dengan sigapnya)
Penanya
:
"Tell me about you and your family in English!"
Budi
:
(dengan yakinnya menjawab) "I do´t have family in English, Sir!"

Tentang Kami

Situs yang berisi kumpulan humor-humor bersih dan Kristen yang tidak mengandung unsur-unsur SARA dan pornografi.
Selengkapnya

Berlangganan
i-Humor SABDA

Dapatkan humor-humor segar untuk menemani hari-hari Anda.

Kontak Kami | Buku Tamu | E-Mail: webmaster(at)sabda.org
Disclaimer | i-Humor © 2003-2019
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran