| A: | "Santa Claus itu sebenarnya laki-laki atau perempuan?" |
| B: | "Pasti perempuan!" |
| A: | "Lho? Kenapa?" |
| B: | "Namanya saja Santa. Kalau Santo pasti laki-laki." |
Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka. (Titus 3:9)
"Kalau kamu mau bekerja di sini, anak muda," kata Kepala Personalia, "Kamu harus selalu menjaga kebersihan di perusahaan ini. Apakah tadi kamu membersihkan sepatumu di keset sebelum memasuki kantor ini?"
"Oh, sudah, Pak."
"Dan satu lagi, kami juga sangat menghargai kejujuran. Di pintu depan kantor ini, harap kau ketahui anak muda, tidak pernah ada keset kaki!"
dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, (Titus 2:7)
"Rabi, apa rahasianya sehingga penginjilan Rabi sangat berhasil?", tanya salah seorang muridnya.
"Di sawah, jadilah seorang petani, walaupun kamu sebenarnya seorang pelukis. Dengan menjadi petani, kamu dapat mengajak beberapa paetani menuju kasih Allah.
Di pasar, jadilah kamu seorang pedagang, walaupun kamu seorang prajurit perang, untuk mengajak beberapa pedangang menuju kasih Allah.
Dipantai, jadilah kamu seorang nelayan untuk mengajak beberapa nelayan menuju kasih Allah!"
Seorang murid iseng bertanya pada sang Rabi,
"Kalau kita di Rumah Sakit Jiwa?"
| Ketik kata atau ayat: |
