Seorang pria ingin membantu pelayanan gereja dengan menyumbang sebuah pengeras suara. Pendeta gereja tersebut sangat senang dan mengumumkan hal ini kepada jemaat.
Dia menjelaskan bahwa perangkat pengeras suara tersebut disumbangkan oleh seorang jemaat. Sang pendeta berkata, "Pengeras suara ini diberikan sebagai bentuk pelayanan dari seorang jemaat dan juga untuk mengenang sang istri yang telah meninggal."
Ternyata, semasa hidupnya, istri pria tersebut selalu berbicara dengan volume suara yang keras.
"Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!"(Filipi 4:5)
- Log in to post comments