- Log in to post comments
Oleh Nichole Force, M.A.
Ahli filsafat Ludwig Wittgenstein berkata, "Sebuah karya filsafat yang serius dan baik dapat saja semuanya berisikan lelucon." Apa pun gambaran pelawak yang muncul dalam pikiran ketika seseorang memperhatikan pelawak, badut, atau komedian berwajah dungu, humor adalah lebih daripada sekadar kekonyolan. Humor adalah sebuah sarana intelektual yang lebih maju untuk mengembangkan perspektif baru dan mengatasi keadaan-keadaan yang ekstrem.
Seekor binatang yang dianiaya memiliki dua respons potensial kepada tuannya yang menganiaya: menyerang untuk menghentikan aniaya itu atau gemetar ketakutan/lari untuk menghindarinya. Dia tidak bisa melumpuhkan si pelaku bully dengan teguran jenaka atau secara ironis meniru tuannya di belakangnya demi hiburannya sendiri. Salah satu aksi pertama pemerintahan Nazi Jerman adalah membuat hukum yang menentang serangan khianat di negara itu dan pihak yang membuat humor anti-Nazi sebagai sebuah tindakan pengkhianatan, dan ada alasan untuk hal ini. Penelitian menunjukkan bahwa humor merupakan sarana paling efektif untuk mencegah indoktrinasi pencucian otak.
Digunakan baik sebagai perisai dan juga senjata, humor memiliki kekuatan untuk mengurangi luka yang paling parah dan menjatuhkan yang paling jahat. Kualitas-kualitas ini terlihat pada potensi yang melekat pada dirinya sendiri sebuah potensi yang belum seluruhnya terbuka atau bahkan dikenali. Korban yang selamat dari peristiwa Holocaust Emil Fackenheim berkata, "Kami menjaga moral kami dengan humor," dan banyak korban yang selamat lainnya dari Holocaust, camp-camp POW, penyiksaan dan penganiayaan mengalami apa yang dirasakannya. Kisah para korban yang selamat ini dan penemuan penelitian medis modern mendukung gagasan bahwa humor merupakan alat yang sangat efektif untuk mengelola kesadaran kita lebih maju dan untuk menciptakan perspektif baru agar bisa mengatasi lingkungan dan keadaan yang tidak tertahankan itu.
Bukti atas keuntungan/manfaat langsung dari humor terdapat pada studi tentang reaksi kimia tubuh terhadap tertawa. Diantara hal-hal lainnya, tertawa telah terbukti menurunkan stres, menaikkan sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan kimia otak dengan melepaskan serotonin dan endorfin. Banyak obat anti depresi menargetkan pemancar syaraf serotonin dengan menghalangi penggunaan kembali ataupun produksi yang bertambah, tetapi seseorang bisa "menyembuhkan diri-sendiri" dengan menggunakan persediaan serotonin dari dirinya sendiri dengan menonton film yang lucu, pergi ke pertunjukan komedi, atau bermain game yang lucu. Bagi orang yang putus cinta atau pegawai yang dipecat, peningkatan serotonin oleh diri sendiri ini mengaktifkan reaksi neurokimia yang menaikkan kemampuan mereka untuk mentoleransi respons stres dan memikirkan pilihan-pilihan untuk mengatasinya secara kreatif. Humor merupakan alat yang sangat efektif dalam mengatasi emosi-emosi yang berlebihan dan mengendalikan situasi.
Hunter "Patch" Adams, seorang dokter yang digambarkan oleh Robin Williams dalam film yang memakai namanya, terus-menerus menggunakan tawa sebagai alat utama dalam pengobatannya terhadap para pasien, mencapai sukses besar. Dia hanyalah salah satu contoh dari banyak orang yang telah bersaksi dan melaporkan langsung betapa humor sangat esensial bagi kesehatan fisik dan juga emosional.
Dikatakan bahwa tragedi muncul ketika pohon, bukannya membengkok, tetapi patah. Amy Bishop, profesor University of Alabama yang baru-baru ini menembak mati tiga orang rekan kerjanya dan melukai tiga orang lainnya, diketahui belakangan ini menjadi serius, tegang, dan tidak punya rasa humor. Jelas dia punya kecerdasan yang paling tinggi dalam masyarakat, tetapi tidak punya alat untuk mengatasi stres. Jika saja dia menggunakan waktu untuk mengembangkan alat yang diberikan oleh alam kepadanya untuk mengatasi stres, yaitu rasa humor, mungkin ketiga rekannya masih hidup hari ini. Banyak orang yang berhasil mencari cara untuk tertawa dan melupakan hal-hal yang lebih buruk daripada kehilangan jabatan, dan kemampuan untuk melakukan hal tersebut ada pada diri kita semua.
Sementara para profesor mengajarkan kepada kita apa yang telah ditulis oleh ahli akademik serius lainnya, para komedian memberitahu kita apa yang sedang terjadi di dunia sekitar kita secara langsung yang dengan segera bisa kita kenali dan pahami. Program-program komedi yang baru seperti The Daily Show bersama Jon Stewart dan The Colbert Report bisa meraih sukses karena keinginan yang sama untuk mendengarkan kebenaran dan menghadapi dunia, tetapi dalam kalimat yang bisa ditoleransi. Komedian tidak takut untuk membicarakan rasa takut dan kekhawatiran yang berusaha sangat disembunyikan oleh sebagian besar orang disangkal. Bukan saja membukakan hal-hal itu tetapi juga menertawakannya dan meremehkannya, komedian menempatkan dirinya dan audiesnnya di dalam kendali, dan rasa takut yang disembunyikan pun menghilang pada siang hari.
Kita semua pernah mendengar tentang "Cara Hidup Prajurit" dan "Cara Hidup Buddha", dan kita menjalankan "Cara Hidup Kaum Profesional", "Cara Hidup Sarjana", "Cara Hidup Pasangan Suami Istri", "Cara Hidup Sebagai Orang Tua", dll.. Tetapi bagi mereka yang sedang mencari jalan yang lebih mudah dan lebih menyenangkan menuju kehidupan yang lebih bahagia dan lebih sehat, "Cara Hidup Komedian" mungkin adalah jalan yang harus ditempuh. Bagi mereka yang menghindari kesempatan komedi demi mempertahankan reputasi sebagai profesional yang serius, Wittgenstein berkata, "Jangan terus berdiri di ketinggian tandus kepandaian, tetapi turunlah ke lembah hijau kekonyolan." Sebagai ahli filsafat terbesar di abad ke 20, dia menyampaikan kata-kata bijaksana.
Beberapa orang terkenal yang memiliki perspektif yang sama, perkataan mereka dikutip di bawah ini:
"Rasa humor yang dikembangkan dengan baik adalah seperti tongkat yang membuat langkah-langkah kaki Anda lebih seimbang saat Anda berjalan di tali kehidupan yang direntangkan tegang."
- William Arthur Ward
"Anda bisa mengubah situasi yang menyakitkan di sekitar Anda dengan tertawa. Jika Anda bisa menemukan humor dalam hal apa pun, bahkan kemiskinan, maka Anda bisa bertahan."
- Bill Cosby
"Tidak ada perlawanan terhadap ketidakberuntungan yang begitu berpengaruh seperti kebiasaan selera humor."
- Thomas W. Higginson
"Semakin lama saya hidup, semakin saya berpendapat bahwa humor adalah perasaan yang menyelamatkan."
- Jacob August Riis
"Imajinasi diberikan kepada manusia untuk mengimbangi apa yang bukan tentang dirinya; selera humor untuk menghiburnya atas siapa dirinya."
- Francis Bacon
"Jika saya tidak memiliki selera humor, saya pasti sudah lama bunuh diri."
- Mohandas Gandhi
"Menurut saya hal terbaik berikutnya untuk memecahkan sebuah masalah adalah mencari beberapa humor di dalamnya."
- Frank Howard Clark
"Humor merupakan berkat terbesar bagi umat manusia."
- Mark
"Seseorang yang tidak memiliki selera humor adalah seperti mobil yang tidak memiliki pegas. Berguncang-guncang melewati kerikil-kerikil di jalanan."
- Henry Ward Beecher
(t/Jing-jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Psych Central |
Alamat situs | : | https://psychcentral.com/blog/archives/2010/03/02/the-hidden-power-of-humor/ |
Judul asli artikel | : | The Hidden Power of Humor |
Penulis artikel | : | Nichole Force, M.A. |
Tanggal akses | : | 17 November 2017 |