Sebuah negara sedang dilanda krisis ekonomi berkepanjangan. Sang Presiden pun menyempatkan diri berkeliling dari dalam pesawat untuk melihat secara langsung penderitaan rakyat negara itu. Ia pun ditemani oleh Ibu Negara.
Dalam perjalanan tersebut, sang presiden melihat banyak sekali rakyat yang menderita, terutama di daerah terpencil. Presiden merasa iba. Ia berkata pada Ibu Negara, "Bagaimana kalau kita terbang lebih rendah dan melemparkan banyak uang kepada rakyat supaya mereka bisa membeli makanan dan kebutuhan lainnya? Selain itu, mereka pasti akan selalu mengingat kebaikan suamimu ini ...."
Ibu negara hanya diam saja mendengar usul suaminya.
"Jangan khawatir, Istriku. 'Kan uang kita masih banyak? Kita tidak akan kekurangan hanya dengan membagikan beberapa ratus juta saja. Lagi pula rakyat akan semakin mendukung suamimu ini sehingga kita akan memperoleh keuntungan yang lebih banyak dari yang kita keluarkan."
Ibu negara masih diam. "Kenapa kamu ragu?" tanya presiden.
"Mas, kalau saya lihat, kayaknya ... rakyat lebih senang kalau Mas yang terjun langsung melihat mereka ...."
[Sumber diambil dan disunting dari: The Master of Ngakak, 57]
Dia menyebabkan para pemimpin dunia kehilangan akal, dan membuat mereka tersesat di padang belantara yang tidak ada jalannya.
(Ayub 12:24)
- Log in to post comments