Joe dibesarkan di sebuah kota kecil, kemudian dia hijrah untuk melanjutkan sekolah di perguruan tinggi dan masuk fakultas hukum. Suatu saat dia memutuskan untuk kembali ke kota kecilnya karena dia bisa menjadi orang besar di kotanya. Dia ingin sekali membuat orang terkesan padanya. Dia pun membuka sebuah kantor pengacara baru tapi pada awalnya kurang berjalan mulus.
Suatu hari, dia melihat seseorang berjalan di trotoar. Dia berusaha menarik perhatian klien barunya ketika dia tiba. Saat laki-laki itu sampai di depan pintu, Joe pura-pura mengangkat telepon. Dia memberi isyarat kepada si pria itu untuk masuk sementara dia masih tetap menelepon. "Tidak. Tentu tidak. Anda memberitahu para pelawak New York itu kalau saya tidak akan menyelesaikan kasus ini kalau uang jasanya kurang dari satu juta. Ya. Pengadilan setuju naik banding untuk mendengar kasus itu minggu depan. Saya akan menangani penjelasan utama dan anggota tim saya yang lain akan membantu. Baiklah. Sampaikan ke dia saya akan menemuinya minggu depan untuk membicarakan kasus ini lebih lanjut."
Kejadian itu berlangsung selama hampir lima menit. Sementara laki-laki itu menunggu dengan sabar ketika Joe menjelaskan petunjuk yang berbelit-belit. Akhirnya, Joe meletakkan gagang telepon dan menemui laki-laki itu. "Maaf sudah membuat Anda menunggu tapi seperti yang Anda lihat saya sangat sibuk. Ada yang bisa saya bantu?"
Laki-laki itu menjawab, "Saya dari perusahaan telepon. Saya datang kemari untuk memasang telepon."
"Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik."(Yakobus 3:17)
Sumber:http://www.basicjokes.com/
- Log in to post comments