Harry Plethuk butuh pekerjaan. Tapi sayang dulunya dia tidak mau sekolah sama sekali. Dia lebih suka main dan keluyuran sehingga akhirnya dia tidak punya ijazah. Meskipun begitu, rasa percaya diri Harry kelewat tinggi. Maka, begitu ada pengumuman Kantor Pos butuh karyawan, dia langsung melamar.
"Mana berkas lamaran dan ijazah Saudara?" pinta petugas penerima lamaran.
"Ijazah?" tanya Harry Plethuk balik. "Apa artinya ijazah. Yang penting ´kan bagaimana praktek kerjanya."
"Ya, tapi bagaimana kami bisa tahu apa keahlian Saudara?"
"Keahlian? Keahlian apa yang lebih penting di Kantor Pos daripada ini," kata Harry Plethuk sambil berdiri membungkuk di depan petugas penerimaan pegawai dan menjulurkan lidahnya.
"Hah?! Keahlian apa itu?" tanya petugas.
"Petugas khusus pengeleman amplop dan perangko," jawab Harry Plethuk.
Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati. (Amsal 13:18)
Sumber: Senyum Lagi Senyum Lagi, p.94-95.
- Log in to post comments