Pada Natal yang lalu saya mengunjungi orangtua saya yang tinggal di kawasan pertambangan Virginia Barat. Kondisi di sana amat memprihatinkan. Suatu kali saya memperhatikan sepasang suami-istri muda berhenti dekat seorang pria timpang.
Si suami tampak jelas seorang buruh tambang. Saat istrinya berbisik kepadanya, ia memandang istrinya, tersenyum, dan mengangguk. Lalu sang istri mengeluarkan dompet koin yang sudah tua berwarna hitam.
Kemudian ia berjalan ke arah orang timpang itu dan menuangkan semua isi dompetnya.
Semua koin itu jatuh gemerincing ke dalam cangkir orang itu. "Selamat hari Natal," bisiknya. Dengan penuh syukur, orang timpang itu mengulurkan tangannya dan memberi salam.
Saya mengamati mereka. Mereka tidak punya uang lagi sehingga harus pulang dengan berjalan kaki. Namun melalui langkah-langkah kaki mereka yang ringan saya dapat menyaksikan bahwa perjalanan itu tidak akan terasa panjang. Ketika mereka "meringankan" dompet mereka, secara tidak langsung mereka juga meringankan hati mereka, dan sukacita yang timbul karena pemberian itu telah mewujudkan suatu keajaiban yang bernilai kekal.
~ Loren Young ~
/Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.* (Lukas 6:30)
Sumber: Embun Bagi Jiwa Anda - Yayasan Gloria, p.27.
- Log in to post comments