Seorang pria membeli mobil Mercedes baru. Pada malam hari, ia mengemudikan mobilnya di jalan raya antarnegara bagian AS. Ia membuka kap mobil itu sehingga angin leluasa menerpa kepalanya yang sudah botak. Ia mulai menginjak gas.
Ketika jarum spidometer melonjak sampai ke angka 80 km per jam, tiba-tiba ia melihat lampu merah dan biru berkedip-kedip di belakangnya. "Tak mungkin mereka bisa mengejar Mercedes baru," pikirnya sambil menekan gas kian kencang.
Jarum bergerak ke angka 90, 100, .... Kemudian, mendadak, ia seperti tersadar. "Aku kenapa, ya?" pikirnya, lalu menepi.
Polisi mendekatinya, mengambil SIM-nya tanpa mengatakan apa-apa, lalu memeriksa SIM itu dan mobilnya. "Hari ini sangat melelahkan, dan ini sudah akhir giliran tugas saya, hari ini adalah Jumat tanggal 13. Saya tidak mau repot-repot lagi membuat surat tilang. Jadi, kalau Anda bisa memberikan alasan yang belum pernah saya dengar, kenapa Anda mengebut, Anda boleh pergi," kata polisi itu.
Pria itu berpikir sejenak, lalu berkata, "Minggu lalu, istri saya melarikan diri dengan seorang polisi. Saya takut polisi itu hendak mengembalikannya."
"Selamat berakhir pekan," kata polisi itu.
[Diambil dari: Senyum Itu Dosa Ketawa Masuk Surga, Hal. 12--13]
"Karena oleh perkataanmu, kamu akan dibenarkan, dan oleh perkataanmu, kamu akan dihukum." (Matius 12:37, AYT)
- Log in to post comments