-
Jika dikatakan cantik dikira menggoda, jika disebut jelek disangka menghina.
-
Bila disebut lemah dia protes, bila disebut perkasa dia malah menangis.
-
Maunya emansipasi, tapi disuruh membenarkan genteng menolak (sambil mengomel, "Masak disamakan dengan cowok").
-
Maunya emansipasi, tapi disuruh berdiri di bus malah cemberut (sambil mengomel, "Egois amat sih cowok ini, tidak punya perasaan).
-
Jika ditanyakan siapa yang paling dibanggakan, kebanyakan menjawab "ibuku"... tapi kenapa ya, lebih bangga jadi wanita karier... padahal ibunya adalah "ibu rumah tangga".
-
Bila kesalahannya diingatkan mukanya merah, bila diajari mukanya merah, disanjung mukanya merah, jika marah mukanya merah... Kok sama semua? Bingung!
-
Ditanya ya atau tidak, jawabnya diam; ditanya tidak atau ya, jawabnya diam; ditanya ya atau ya, jawabnya diam; ditanya tidak atau tidak jawabnya diam; ketika didiamkan malah marah... (repot, kita disuruh jadi dukun yang bisa menebak jawabannya).
-
Disebut ceriwis marah; disebut berisik ngambek; disebut banyak mulut tersinggung; tapi kalau disebut supel... wah seneng banget... padahal sama saja maksudnya.
-
Disebut gemuk tidak senang, padahal maksudnya sehat. Disebut kurus malah senang... padahal maksudnya "kenapa kamu bisa jadi seperti itu?"
-
Itulah wanita... dia makin senang kalau kita makin bingung...
[Sumber diambil dan diedit: Manna Sorgawi, Januari 2007]
Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan. (1 Korintus 11:11)
- Log in to post comments