Di balik nama-nama pria Jawa, sesungguhnya ada harapan tertentu dari orang tuanya agar ketika anaknya dewasa kelak, mereka bisa menjadi orang yang sesuai dengan harapan orang tuanya.
Contohnya:
- Pandai menanam bunga, diberi nama Rosman.
- Pandai memperbaiki mobil, diberi nama Karman.
- Pandai main golf, diberi nama Parman.
- Pandai dalam korespondensi, Suratman.
- Gagah perkasa, Suparman.
- Kuat berjalan, Wakiman.
- Berani bertanya, Asman (askman).
- Ahli membuat kue, Paiman.
- Pandai berdagang, Saliman.
- Pandai melukis, Saniman.
- Agar menjadi orang kaya, Sugiman.
- Agar pandai mencari muka, Yasman.
- Suka makan taoge goreng, Togiman.
- Selalu ketagihan, Tuman.
- Selalu sibuk, Bisiman.
- Biar pintar bermain game, diberi nama Giman.
- Biar bisa sering cuti, diberi nama Sutiman.
- Biar jadi juragan sate, diberi nama Satiman.
- Biar jadi juragan terasi, diberi nama Tarsiman.
- Biar pintar memecahkan problem, diberi nama Sukarman.
- Biar kalau ujian tidak perlu mengulang, diberi nama Herman.
- Biar pintar bikin jus, diberi nama Yusman.
- Biar jadi orang yang berwibawa, diberi nama Jaiman.
- Biar jadi pemain musik, diberi nama Basman.
- Biar awet muda, diberi nama Boiman.
- Biar pintar berperang, diberi nama Warman.
- Biar jadi orang Bali, diberi nama Nyoman.
- Biar jadi orang Sunda, diberi nama Maman.
- Biar lincah seperti monyet, diberi nama Hanoman.
- Biar jadi orang Belanda, diberi nama Kuman.
- Biar tetap tinggal di Jogja, diberi nama Sleman.
- Biar jadi tukang sepatu andal, diberi nama Soleman.
- Biar tetap bisa jalan walau tidak menggunakan mesin, diberi nama Delman.
[Diterjemahkan dari: https://newcurzon.wordpress.com/2008/03/14/humor-jawa-guyonan/]
“Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.”
—Amsal 22:1
- Log in to post comments