SYARAT PASANGAN HIDUP
- Read more about SYARAT PASANGAN HIDUP
- Log in to post comments
Suatu hari di dalam sebuah kelompok sel .....
Suatu hari di dalam sebuah kelompok sel .....
Suatu malam di sebuah jalan bebas hambatan ayahku mengeluh tentang mobil yang ada di belakang mobil kami.
Hakim
|
:
|
"Kamu diadili dengan tuduhan mendorong ibu mertuamu dari jendela gedung apartemenmu yang berada di lantai 4!"
|
Terdakwa
|
:
|
"Pak Hakim, waktu itu saya melakukannya tanpa berpikir. Saya khilaf Pak!"
|
Hakim
|
:
|
"Tidak ada alasan!! Kamu tahu nggak kalau perbuatanmu itu sangat membahayakan orang-orang yang kebetulan sedang lewat di bawah jendela apartemenmu!"
|
Billy mempunyai anjing yang bernama Poppy. Billy sangat menyayangi Poppy dan menganggapnya seperti sahabat.
Agus
|
:
|
"Pak, becaknya ke terminal berapa?"
|
Abang Becak
|
:
|
"2000 perak!"
|
Agus
|
:
|
"Wah mahal amat? Gimana kalau 500 perak saja?"
|
Abang Becak
|
:
|
"Okelah!"
|
Lalu Agus naik itu becak. Tapi Agus sangat kaget, karena becak itu lama kelamaan jadi makin cepat dan tidak peduli dengan jalan yang ramai. Walaupun tikungan tajam, abang becak itu tidak peduli.
Kecepatannya bahkan melebihi sepeda motor. Jika lampu lalu lintas berwarna merah, dia juga tidak peduli .....
Agus
|
:
|
"Pak, mbok pelan-pelan aja to! Nanti kalau kita jatuh atau kecelakaan, gimana?"
|
Dengan sinisnya Abang becak berkata, "Bayarnya cuma 500 perak aja ... kok minta selamat!!!!?"
Pada suatu hari Anton pergi ke sebuah toko, dia lalu bertanya:
Budi adalah seorang murid Sekolah Minggu dari suatu gereja. Walaupun ibunya belum mengenal Tuhan Yesus, ia tidak pernah melarang Budi untuk pergi ke Sekolah Minggu.
Istri
|
:
|
"Jadi orangtua jangan sibuk cari uang melulu! Perhatikan anak, kasih sayang lebih penting daripada harta benda!" |
Suami
|
:
|
"Soal kasih sayang jangan diragukan lagi ... lha wong aku ini cari uang buat siapa kalau bukan untuk anak, istri, keluarga?"
|
Istri
|
:
|
"Ya, itu sih memang sudah tugasnya Bapak! Tapi jangan salah, yang diharapkan bukan itu saja. Yang penting lagi ada komunikasi antara Bapak dan Anak."
|
Suami
|
:
|
"Udah ... udah sering, nggak cuma sekali dua kali. Tapi sebagai bapak, kayaknya aku ini kurang bisa deket sama anak lakiku satu-satunya ini. Permintaannya ada-ada saja."
|
Istri
|
:
|
"Ya namanya saja anak laki masih SMU, minta motor, minta mobil itu wajar."
|
Suami
|
:
|
"Kalau soal motor, mobil ya saya kasih. Bapaknya kaya kok!"
|
Istri
|
:
|
"Lalu minta apa lagi yang Bapak tidak sanggup?" |
Suami
|
:
|
"Dia lagi tawuran sama teman-temannya, dan dia minta aku untuk jadi pemimpinnya ... !!"
|
Ada seorang perampok yang membongkar rumah seorang Pendeta, tetapi ia sedang tidak beruntung karena kepergok oleh beberapa orang yang lewat di depan rumah Pendeta. Perampok langsung dihakimi massa, tetapi untunglah Pendeta melerai dan menenteramkan massa yang mengamuk.
Setelah diamankan, Pendeta bertanya kepada perampok, "Mengapa kamu membongkar rumah saya?" Perampok yang masih kesakitan karena dipukuli menjawab, "Karena saya butuh uang untuk menyambung hidup keluarga saya, sedangkan saya sudah dipecat dari pekerjaan saya sebagai buruh pabrik!"
"Doni, kamu tidak boleh mengajari burung beo kita dengan kata-kata yang jorok!"