Submitted by Tim i-Humor on Mon, 10/12/2015 - 13:15

Seorang pria kaya meninggal dunia dan naik ke surga. Di depan gerbang menuju ke surga, dia bertemu dengan Rasul Petrus, yang menanyakan apakah dia ingin pergi ke surga atau ke neraka. Rasul Petrus memberikannya kesempatan untuk berkeliling di kedua tempat tersebut dan memutuskan sendiri ke mana dia ingin ditempatkan.

Pertama-tama, dia dibawa ke surga, di mana dia ditunjukkan orang-orang sedang berdoa dan secara umum menjalani keberadaan yang sangat keras. Kemudian dia dibawa dalam suatu tur besar ke neraka, di mana dia melihat orang-orang minum-minum dan bersenang-senang. Ada banyak wanita yang berparas cantik, dan secara umum, terdapat banyak kegembiraan. Ketika dibawa kembali kepada Rasul Petrus, dia meminta supaya ditempatkan di neraka. Tiba-tiba, seorang algojo yang besar dari neraka menarik lengannya dengan kasar dan membawanya ke bawah. Akan tetapi, dia terkejut karena melihat di mana-mana orang-orang sedang disiksa, dan dia melihat minyak yang mendidih dan makhluk-makhluk yang bengis. Dia berteriak kepada algojo tersebut, "Ini bukan yang diperlihatkan kepada saya beberapa saat yang lalu!" Kepada pernyataan ini, algojo tersebut tertawa dan menjawab, "Oh, itu tadi hanya iklan."

[Diterjemahkan dari: Buku "A Minister, a Priest, and a Rabbi"; Halaman 188--189]

"Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka." (Ibrani 10:26-27)

Tentang Kami

Situs yang berisi kumpulan humor-humor bersih dan Kristen yang tidak mengandung unsur-unsur SARA dan pornografi.
Selengkapnya

Berlangganan
i-Humor SABDA

Dapatkan humor-humor segar untuk menemani hari-hari Anda.

Kontak Kami | Buku Tamu | E-Mail: webmaster(at)sabda.org
Disclaimer | i-Humor © 2003-2019
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran