Bapak Pendeta udah bersiap-siap untuk membaptis seorang bayi. Bayi itu sudah berada dalam gendongannya, dan di hadapannya telah berdiri kedua orangtua si bayi. Tapi tiba-tiba ia lupa nama bayi tersebut. Ia berbisik pada bapak bayi, siapa nama anaknya. Si bapak berbisik "Di roknya."
Bapak pendeta tertegun sebentar. Dia merasa nama itu agak aneh. Tapi pasangan-pasangan muda masa sekarang memang sering memberi nama-nama yang aneh pada bayi mereka. Karena itu ia tetap meneruskan upacara, membaptiskan bayi itu.
Ketika dia membasahi kepala bayi itu dengan air seraya menyebut "Diroknya". Dilihatnya bagaimana terkejutnya kedua orangtua si bayi itu. Dan ketika kebaktian telah selesai, dia menjadi lebih terkejut lagi melihat ibu si bayi menangis tersedu. Ibu itu menuduh Pak pendeta mempermainkan mereka dengan memberi nama yang aneh seperti itu. "Tapi kata suami anda itulah namanya," sahut Pak pendeta, "Saya tidak bilang begitu," balas si ayah, seraya menunjuk secarik kertas yang disematkan di rok bayi itu. "Maksud saya, namanya ada di roknya." Nama Bayi itu ternyata Elizabeth Carol.
/Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,* (Yohanes 10:27)
Kiriman dari: William Harvey <ttiarvey@>.
- Log in to post comments