PIKIRAN SEMPIT
- Read more about PIKIRAN SEMPIT
- Log in to post comments
Seorang pendeta baru pindah ke sebuah kota.
Seorang pendeta baru pindah ke sebuah kota.
Sebuah gereja selalu menerima persembahan yang kecil dari anggota jemaatnya. Padahal, mereka tinggal di lingkungan yang cukup baik. Jemaatnya pun cukup berada.
- "Hei, sekarang giliran saya duduk di depan."
- "Saya sungguh tertarik dengan khotbahmu, tidak terasa khotbahmu sudah lewat setengah jam."
Dalam rangka kegiatan pelayanan masyarakat, sebuah gereja membiayai pengecatan garis putih pembatas jalur di jalanan depan gereja. Seorang tukang disewa untuk mengerjakannya.
Pada suatu Minggu, seorang petani pergi ke gereja. Ketika si petani masuk, ternyata tidak ada jemaat yang lain. Di ruangan itu hanya ada dia dan seorang pendeta.
- Pakai alarm antikantuk yang biasa dipakai oleh sopir-sopir jarak jauh yang dipasang di telinga. Jika kepala mulai doyong, alarm akan berbunyi.
Tiga orang pelayan gereja, Abel, Budi, dan Cipto, dihukum oleh para penatua karena melanggar peraturan saat melayani.
Sutradara: Bontor, mengapa kamu tidak mau memerankan tokoh Yudas dalam
pementasan kita nanti? Padahal Tonton saja mau menjadi
tokoh Petrus.
Sebelum merayakan Paskah, Godi memunyai keinginan untuk mengakui dosa kepada pendetanya.
Godi: Pak Pendeta, saya mau mengaku dosa.
Pendeta: Apa yang mau kau akui?
Godi: Saya telah mencuri seekor bebek.
Pendeta: Kamu harus bertemu pemiliknya dan meminta maaf.
Godi: Saya takut.
Pendeta: Kenapa takut?
Godi: Masalahnya bebek itu sudah saya masak dan saya makan.
Pendeta: Oh, begitu. Jujur saja, pemilik bebek itu pasti ikhlas.
Godi: Syukurlah kalau begitu, Pak Pendeta.
Pendeta: Kalau boleh tahu, bebek siapa yang kamu curi?
Godi: Milik Bapak.
Ketika akan memulai khotbahnya, seorang pendeta menemukan sehelai kertas di mimbar dengan tulisan, "Bodoh". Dengan tersenyum pendeta itu melambaikan surat tersebut di hadapan jemaatnya. Ia membacakan apa yang tertulis di situ. Kemudian ia berkata, "Saya sering mendapat surat dari orang yang lupa menuliskan namanya. Tetapi ini sungguh suatu perkecualian. Orang ini menulis surat, tetapi hanya menuliskan namanya, ia lupa menulis isi suratnya."