Di sebuah sekolah yang memiliki peraturan super ketat, ada peraturan yang menyebutkan bahwa jika sedang menulis, tidak boleh ada satu anak pun yang berbicara.
Suatu saat di sebuah kelas, seorang guru memberikan tugas menulis untuk murid-muridnya. Sang guru mengawasi anak-anak yang sedang menulis dengan sangat tenang itu. Saking heningnya suasana kelas, guru itu pun akhirnya tertidur.
Tiba-tiba dia terbangun oleh suara seorang muridnya yang sedang berusaha membangunkan dia. Untuk menutupi rasa malunya, guru itu berkata, "Aku selalu berharap bisa bertemu dengan Plato, dan ternyata tadi aku bertemu dengan dia dalam mimpi."
Keesokan harinya seorang murid tertidur ketika mendengarkan gurunya sedang menerangkan pelajaran. Ketika melihat muridnya tertidur, guru itu membangunkannya dan bertanya, "Kenapa kamu tertidur?"
Murid itu dengan tenang menjawab, "Pak, bukan Bapak saja yang ingin bertemu dengan Plato. Aku juga sangat ingin bertemu dengan dia. Dan tadi dalam mimpi aku bertemu dengan dia."
"Lalu apa yang dikatakan Plato padamu?" tanya gurunya.
"Kata Plato, kemarin dia tidak bertemu dengan Bapak kok!"
(5-6) Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah. (Pengkhotbah 5:7 )
Sumber: Buffalosjokes.
- Log in to post comments