Badu pergi ke rumah pacarnya, Lisa untuk kali pertama. Lisa pamit ke dapur untuk membuat minuman dan Badu dibiarkan sendiri di ruang tamu. Badu melihat sebuah guci antik di atas televisi. Dia mengambil guci itu dan mencoba melihat isinya. Ternyata ada banyak abu di dalamnya. Badu lantas membuang abu itu karena mengotori guci.
Saat Lisa kembali dari dapur, Badu bertanya, "Ini guci antik ya?"
"Oh iya, di dalamnya ada abu Ayahku," jawab Lisa dengan tenang.
"Ya ampunnnnnn .... mati akuuuuu!" teriak Badu histeris dengan wajah pucat pasi.
"Kenapa, Badu?" tanya Lisa ikut-ikutan panik.
"Aaaa ... kuuuu sudah membuang abu Ayahmu!"
"Ohhh ... terima kasih ya, sayang!" jawab Lisa dengan tenang.
"Looohhhhh .... tidak apa-apa abu Ayahmu aku buang?"
"Ya, gak pa pa to .... Ayahku itu emang males buang abu rokoknya di asbak. Selalu saja dia buang ke dalam guci itu!"
Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu. (Filipi 3:15)
Sumber: Kiriman dari Evi <evi(at>.
- Log in to post comments