MIMPI

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 10/12/2010 - 09:33

Edwin: Jhod, semalam aku mimpi seru banget!
Jhody: Mimpi apa kamu, Win?
Edwin: Semalam aku mimpi kamu dan aku mencuri jambunya Pak Diran!
Jhody: O... pantas. Kamu biang keroknya.
Edwin: Biang kerok apa? Kok kamu menuduh aku, sih?
Jhody: Iya... gara-gara kamu mimpi mencuri jambu, aku semalam mimpi dipukuli Pak Diran.

SAKIT INGATAN

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 10/12/2010 - 09:30

Edi: Halo Ton, kok kamu kelihatan sedih?
Anton: Aku sedih memikirkan anjingku.
Edi: Memangnya anjingmu mati?
Anton: Bukan, sih. Anjingku baru sakit ingatan.
Edi: Kok kamu tahu?

Anton: Kemarin waktu dia melihat ke cermin, masak dia menggonggong dan mau menerkam bayangannya sendiri. Itu kan namanya sakit ingatan.

BERKEMAH

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 10/12/2010 - 09:28

Edi dan Edo sedang berkemah. Mereka tidur di dalam tenda. Tiba-tiba Edo terbangun dan segera membangunkan Edi.

Edo: Di, bangun! Apa yang kau lihat?
Edi: Saya melihat ribuan bintang di langit.
Edo: Apa itu artinya?

Edi: Menurut ilmu astronomi, ada jutaan bintang di galaksi sana. Secara meteorologi menunjukkan bahwa cuaca sedang cerah, dan menurut agama itu menunjukkan kebesaran Tuhan.

Edo: Bukan itu maksudku. Kalau kau bisa melihat langsung bintang, itu artinya ada yang mencuri tenda kita!

RUGI

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 08/11/2010 - 09:57

Seorang konglomerat memunyai perusahaan besar yang dikelola di rumahnya sendiri. Saat ini ia sedang koma dan dirawat di rumah sakit. Kelima anaknya berkumpul untuk menjenguk sang ayah.

Anak 1: Saya baru pulang dari Amerika, Pi.
Anak 2: Saya baru selesai mengurus jual beli mobil, Pi.
Anak 3: Saya baru saja pulang kerja, Pi.
Anak 4: Saya baru pulang dari kuliah, Pi.
Anak 5: Saya baru saja sampai dari rumah, Pi.

Tiba-tiba sang ayah bangun, "Lho, kok kalian semua berkumpul di sini? Yang menjaga rumah dan perusahaan kita siapa?!"

CERDIK SEPERTI ULAR, TULUS SEPERTI MERPATI

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 07/21/2010 - 10:37

Seorang anak laki-laki yang jujur mengembalikan dompet seorang bapak yang jatuh 2 hari lalu di lapangan futsal dekat rumahnya.

Bapak: Heran, ya, ketika dompet saya hilang hanya terdapat uang sebanyak lima puluh ribuan satu lembar. Kenapa sekarang berubah menjadi empat lembar sepuluh ribuan dan 10 lembar seribuan?

Anak: Sayalah yang menukarnya, soalnya dulu saya pernah mengembalikan dompet orang, dan ia mengatakan bahwa ia tidak punya uang kecil untuk hadiah bagi saya.

NONTON LAGI

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 07/21/2010 - 10:33

Seorang ayah mengajak anak lelakinya yang berusia 4 tahun menonton langsung sebuah pertandingan sepak bola. Itu adalah pertama kalinya si anak menonton bola.

Sampai di tempat, pertandingannya ditunda beberapa waktu. Jadi sembari menunggu pertandingan dimulai, mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol dan membeli apa pun yang ditawarkan oleh para pedagang: roti, minuman kaleng, permen, jagung berondong, es krim, kacang goreng, bakpao, kue cokelat, dan hot dog.

Setahun kemudian, si ayah bertanya kepada si anak, "Kamu mau nonton pertandingan sepakbola lagi?"

Si anak berpikir serius sekali dan akhirnya berkata, "Tidak mau, Pa. Adi masih kenyang kok!"

KATA PEPATAH

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 06/23/2010 - 14:35

Seorang ibu marah-marah terhadap anaknya yang terlampau bandel. Anak ini bandel juga tidak pandai. Nilai rapornya tiap semester pasti ada warna merahnya. Saking marahnya si ibu membentak, "Kenapa nilai semestermu selalu ada warna merahnya?! Apa kau tidak sungguh-sungguh belajar?!"

"Ma, minggu lalu saya menemukan rapor mama waktu masih SD. Ada merahnya juga kog... Berarti kata pepatah benar, 'Buah Jatuh Tidak Jauh dari Pohonnya'."

KENAPA ANAK KECIL SUKA NONTON TV?

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 06/23/2010 - 14:25
  1. TV Tidak Pernah Memarahi Penontonnya. Sementara masih ada orang tua yang sedikit-sedikit maunya marah. Memang sih, maksudnya baik, tapi caranya mungkin yang kurang pas.

  2. TV Ada Warnanya. Padahal ada juga sih, orang tua yang berwarna (maksudnya wajahnya jadi merah kalau lagi ngomel).

  3. TV Bisa Menghibur. Orang tua juga mampu menghibur, tapi paling-paling hanya sampai 2 jam saja. Kalau TV kan bisa berjam-jam.

  4. TV Tidak Banyak Bertanya. Kalau pun bertanya, si anak tidak perlu takut salah memberi jawaban karena TV-nya tidak mendengar jawaban mereka.

  5. TV Tidak Pernah Menyuruh Bobo Siang. Kalau itu sampai terjadi, tentu saja TV-nya tidak ada yang nonton.

  6. TV Tidak Pernah Menyuruh Mengepel Lantai. Meskipun ada iklan yang menggambarkan bagaimana cara mengepel lantai dengan baik dan benar.

  7. TV Tidak Sering Tanya PR. Kecuali acara pendidikan. Selebihnya adalah pertanyaan: "Ke mana acara liburanmu besok?"

KALAU SETETES?

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 05/19/2010 - 11:45

Pada suatu hari ada seorang anak yang dari pagi mondar-mandir di depan rumahnya. Ternyata si anak menunggu penjual es cendol. Saat tukang es cendol datang, si anak lekas berlari menghampiri si tukang cendol, anak itu pun bertanya.

Anak: Mang! Es cendol segelas berapa, Mang?

Tukang cendol: 1.500, Dik.

Anak: Kalau setetes?

Tukang cendol: Kalau setetes sih gratis, Dik!

Anak: Kalau gitu tolong gelas saya ditetesin es cendol sampai penuh, ya Mang!

TIDUR

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 05/19/2010 - 11:43

Melihat Andi sering tidak mengerjakan PR, Bu Lina, sang wali kelas, bertanya padanya.

Bu Lina: Kapan kamu bangun?

Andi: Pagi, Bu.

Bu Lina: Kapan kamu tidur?

Andi: Malam, Bu.

Bu Lina: Nah, apa yang kamu lakukan antara pagi dan malam?

Andi: Tidur, Bu.

Tentang Kami

Situs yang berisi kumpulan humor-humor bersih dan Kristen yang tidak mengandung unsur-unsur SARA dan pornografi.
Selengkapnya

Berlangganan
i-Humor SABDA

Dapatkan humor-humor segar untuk menemani hari-hari Anda.

Kontak Kami | Buku Tamu | E-Mail: webmaster(at)sabda.org
Disclaimer | i-Humor © 2003-2019
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran