SARUNGKU JATUH

Submitted by Tim i-Humor on Fri, 02/10/2012 - 16:45

Di suatu desa ada seorang nenek yang tinggal berdua dengan cucunya. Pada suatu hari, nenek menyuruh cucunya yang baru pulang mengaji untuk memetik mangga di depan rumah.

Sambil duduk di kursi goyang dalam ruang tamu, sang nenek menyuruh cucunya.

Nenek: "Cucuku, tolong kamu panjatin pohon mangga di depan rumah, nenek ingin makan mangga."
Cucu: "Iya Nek, mau memetik berapa?"
Nenek: "Dua buah saja, cukup. Hati-hati ya!"

Dengan tetap memakai sarung, sang cucu memanjat pohon mangganya. Selang beberapa saat terdengar suara, "buk...!"
Sang nenek menghitungnya,
Nenek: "Satu..."

Beberapa saat kemudian terdengar lagi, "gedebuk...!"
Pikir Nenek, "Dua.... Tapi kok suaranya keras sekali?"
Nenek: "Cu, itu suara apa yang jatuh?"

Sambil meringis,

Cucu: "Sarungku yang jatuh, Nek!"
Nenek: "Kok keras sekali?"
Cucu: "Iya, sarungnya masih kupakai, Nek!"

KALAU MAMA MARAH

Submitted by Tim i-Humor on Fri, 02/10/2012 - 16:35

Sabtu larut malam. Dering telepon membangunkan seorang ibu. Dengan suara jengkel karena masih mengantuk, ia menjawab, "Halo?"

Penelepon di seberang sana tidak segera menyahut. Tidak lama kemudian, terdengar suara berbicara dengan terburu-buru.

"Ma, ini Santi. Maaf, Ma, bangunin Mama malam-malam. Mau kasih tahu, Santi pulangnya telat. Ban mobilnya bocor. Bukan salahku, lho, Ma. Baru beberapa menit keluar dari bioskop, bannya mendadak bocor. Jangan marah ya, Ma?"

Karena tidak memiliki anak perempuan, ibu itu langsung tahu kalau Santi salah nomor. "Maaf, Nak," jawabnya. "Kau menekan nomor yang salah. Saya tidak punya anak bernama Santi. Bahkan, saya tidak punya anak sama sekali."

Penelepon di seberang kembali terdiam beberapa saat.

"Aduh, Ma!" terdengar suara bergetar. "Masa sampai segitunya sih marahnya?"

SUDAH TAHU

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 01/26/2012 - 13:52

Seorang ibu sedang berusaha mengajar anaknya, yang masih berusia 6 tahun, mengenali suatu benda.

Ia bertanya, "Coba kamu sebutkan, ini benda apa namanya?"

Anaknya mengamati sejenak dan menjawab, "Kenapa? Apa Ibu tidak tahu namanya?"

Ibunya menjawab, "Bukannya Ibu tidak tahu. Apa kamu tahu benda apa ini?"

Si anak menjawab, "Iya, saya tahu."

Ibunya mulai kesal, "Kalau begitu, coba kamu sebutkan benda apa ini?"

Si anak menjawab, "Buat apa? Kan Ibu tahu benda apa itu. Saya juga tahu. Jadi, tidak usah dikatakan, kan?"

SALAH BELI

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 12/19/2011 - 11:54

Sepasang suami-istri lanjut usia sudah bersiap hendak tidur. Mendadak sang istri berkata, "Aku kok ingin sekali makan es krim, ya. Wah, tetapi es krim kita habis."

"Kau mau kubelikan?"

"Oh, sayang, kau memang baik sekali. Aku ingin es krim vanila dan cokelat, dengan ceri di atasnya. Catatlah, supaya tidak lupa."

"Tak akan," jawab suaminya. "Vanila dan cokelat."

"Dengan ceri di atasnya," tambah istrinya.

"Dengan ceri di atasnya," ulang suaminya.

"Makanya, sudah ditulis saja biar tidak lupa."

"Aku tidak lupa!" suaminya bersikeras. "Es krim vanila dan cokelat dengan ceri diatasnya. Ya kan?"

Benar saja. Ketika kembali, suaminya membawa bungkusan plastik, dan ketika dibuka, istrinya menemukan setangkup hamburger!

"Tuh, kan. Aku menyuruhmu mencatatnya!" hardik istrinya. "Lihat ini, mana saus tomatnya?"

LUPA TARUH DI MANA

Submitted by admin on Fri, 12/02/2011 - 09:44

Sepasang suami istri yang telah menikah puluhan tahun belum juga dikaruniai anak. Tetapi mereka tetap berdoa kepada Tuhan memohon agar mereka dikaruniai seorang anak, walaupun mereka sudah lanjut usia. Akhirnya, apa yang mereka idamkan suatu hari terkabul, si istri hamil pada usia 65 tahun. Mereka pun tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan atas anugerah yang mereka terima.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, si istri melahirkan seorang bayi mungil dan lucu. Para kerabat pun berdatangan untuk mengucapkan selamat. Tetapi pada saat mereka ingin melihat bayinya, ibu tua itu menjawab, "Nanti saja ya..."

Mereka pun terheran-heran dan bertanya, "Mengapa nanti saja?"

"Ya, nanti saja kalau bayinya menangis..." jawab ibu tua itu.

"Mengapa harus menunggu bayinya menangis?" tanya mereka lagi.

Dengan wajah bingung ibu tua itu berkata, "Soalnya aku lupa bayinya kuletakkan di mana..."

LAJANG

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 10/26/2011 - 18:05

Seorang cucu mendapat berita bahwa kakeknya mengalami kecelakaan mobil dan meninggal... lalu si cucu pun pergi memberitahukan berita itu pada neneknya. Si cucu berbicara dengan hati-hati karena takut neneknya mengalami serangan jantung.

Cucu: "Nek, ada berita penting... tapi nenek jangan kaget ya?"
Nenek: "Tenang saja, Cu. Memangnya ada berita apa?"

Cucu: "Kakek kecelakaan mobil dan meninggal di tempat."

Nenek: "Hah... Cu, bisakah nenek pinjam HP kamu sebentar?"
Cucu: "Mau telepon siapa Nek?"

Nenek: "Nggak kok, Nenek cuma mau mengubah status hubungan di Facebook dari 'menikah' menjadi 'lajang'."

MULAI PIKUN

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 10/19/2011 - 17:31

Sepasang suami-istri -- kakek Andy dan nenek Sally, merayakan ulang tahun pernikahan mereka. Mereka bernostalgia dengan pergi ke sekolah di mana mereka dulu pernah memadu kasih. Dengan bergembira mereka keluar dari sekolah, dan sambil bergandengan tangan mereka berjalan pulang ke rumah.

Di dalam perjalanan pulang, sebuah dompet jatuh dari sebuah sedan merah, nenek Sally segera memungutnya. Karena tidak tahu apa yang harus dilakukan, mereka membawa dompet itu pulang. Sesampainya di rumah mereka mendapatkan uang sebanyak 15 juta. "Kita harus kembalikan!" kata kakek Andy. "Tidak," kata nenek Sally, "Kita simpan saja."

Dan nenek Sally menyimpan dompet itu di loteng. Keesokan harinya, ada dua orang polisi mendatangi rumah mereka dan bertanya, "Apakah kemarin kakek dan nenek menemukan dompet yang terjatuh dari mobil sedan merah?"

"Tidak!" jawab nenek Sally. "Dia bohong," sahut kakek Andy, "Dia menyimpan dompet itu di loteng." "Jangan percaya dia!" bantah nenek Sally. "Dia sudah pikun."

Akhirnya, salah satu polisi berkata kepada kakek Andy, "Kek, coba katakan kepada kami bagaimana ceritanya?" Dengan semangat si kakek memulai ceritanya, "Kemarin ketika saya dan Sally baru pulang dari sekolah..." Tiba-tiba polisi yang lain segera menarik tangan temannya dan berkata, "Kita bisa ikut-ikutan pikun, ayo pulang sekarang..."

PALING MALAS

Submitted by Tim i-Humor on Fri, 10/14/2011 - 16:32

Seorang ayah memarahi anaknya yang terkenal sangat malas. "Siapa agaknya yang paling malas di kelasmu?" sindir ayahnya.

Nanda: "Wah, saya tidak tahu."

Ayah: "Aku rasa kamu tahu. Kalau semua murid sedang belajar atau menulis pelajarannya, lalu ada yang hanya duduk-duduk saja tanpa mengerjakan sesuatu. Itulah si pemalas."

Nanda: (Dengan santainya) "Ooo..., itu saya tahu, guruku yang sering begitu."

TELEVISI DAN TINDAK KEKERASAN

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 07/25/2011 - 15:57

Nanda memberitahukan temannya, Nindi, bahwa televisi memang dapat menimbulkan kekerasan.

Nanda: "Televisi memang menimbulkan kekerasan."
Nindi: "Kenapa kamu berkata seperti itu?"
Nanda: "Karena setiap kali aku ganti channel untuk memindahkan acara berita ke acara hiburan, maka ayahku akan langsung memukulku."
Nindi: "Oooo...."

JANGAN MAIN LAGI DENGANNYA

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 07/20/2011 - 13:58

"Sayang, Mama tidak mau lagi mendengarkan kamu mengucapkan kata-kata tidak sopan seperti itu!" kata seorang ibu ketika mendengar anaknya yang masih SD mengucapkan "jalang" dan "binatang" berkali-kali.

"Tapi, Ma, Chairil Anwar juga mengucapkannya," kata si anak.

"Kalau begitu, kamu tidak boleh main sama dia lagi!"

Tentang Kami

Situs yang berisi kumpulan humor-humor bersih dan Kristen yang tidak mengandung unsur-unsur SARA dan pornografi.
Selengkapnya

Berlangganan
i-Humor SABDA

Dapatkan humor-humor segar untuk menemani hari-hari Anda.

Kontak Kami | Buku Tamu | E-Mail: webmaster(at)sabda.org
Disclaimer | i-Humor © 2003-2019
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran