ALASAN MENOLAK PELAMAR (5)

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 10/18/2012 - 16:16

Gatot: Kamu punya pacar?
Pelamar 6: Punya....
Gatot: Yang keberapa?
Pelamar 6: Pertama....
Gatot: Kamu tidak diterima.

Pelamar 6: Alasannya?

Gatot: Lha, kamu cari pacar saja baru dapat satu.

Pelamar 6: Mmm... sebetulnya, saya sudah sering gonta-ganti pacar.
Gatot: Makin tidak saya terima.
Pelamar 6: Alasannya?

Gatot: Nanti kamu hanya gonta-ganti pekerjaan dan keluar dari sini.

ALASAN MENOLAK PELAMAR (4)

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 10/03/2012 - 15:30

Gatot: Kamu punya pacar?
Pelamar 5: Punya....

Gatot: Dia ganteng?
Pelamar 5: Iya....

Gatot: Kamu tidak diterima.
Pelamar 5: Alasannya?

Gatot: Nanti kerjamu tidak tenang. Takut pacar kamu digaet cewek lain.

Pelamar 5: Eh, sebetulnya pacar saya tidak ganteng.
Gatot: Makin tidak saya terima.

Pelamar 5: Alasannya.

Gatot: Cari pacar ganteng saja tidak becus, apalagi mau kerja di sini!

SURAT CINTA DARI PASIEN

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 10/01/2012 - 15:20

Di kereta, Adi duduk bersebelahan dengan seorang dokter yang sedang membaca surat sambil menangis.

Adi: Mengapa menangis, Dok?
Dokter: Ini, Mas. Saya baca surat cinta dari pasien saya. (Sambil menyodorkan surat cinta beserta foto pengirimnya.)

Adi (heran): Kenapa Dokter sedih? Dari fotonya, pasien dokter ini terlihat cantik dan muda.

Dokter (sambil menahan tangis): Usia saya sudah kepala empat, tapi susah dapat pendamping. Tidak ada perempuan yang mau sama saya. Tapi sekalinya ada wanita yang bilang saya ganteng dan tertarik pada saya, dan itu adalah pasien saya.

Adi: Sudahlah, Dok. Apakah kode etik Dokter melarang berpacaran dengan pasien?
Dokter: Tidak, sih.... (sambil menghela napas)

Adi: Apakah dia bersuami?
Dokter: Belum, bukan itu masalahnya.

Adi (makin berlagak menasihati): Nah, kenapa ragu? Toh, rumah sakit tempat Dokter bekerja tidak mungkin melarang seorang dokter menikah dengan pasiennya. Apa lagi?

Dokter: Mas... Mas ini tahu tidak saya kerja di rumah sakit mana?
Adi: Tidak, Dok. Memangnya di mana?

Dokter (sambil menangis): Mas, saya dokter di rumah sakit jiwa....

Adi (dengan polosnya): Apa salahnya dicoba dulu, Dok!

ALASAN MENOLAK PELAMAR (2)

Submitted by Tim i-Humor on Fri, 09/28/2012 - 08:14

Gatot: Kamu melamar sebagai apa?
Pelamar 3: Sekretaris, Pak.

Gatot: Kamu merasa cantik tidak?
Pelamar 3: Sepertinya begitu.

Gatot: Kamu tidak diterima.
Pelamar 3: Alasannya?

Gatot: Nanti para manajer jatuh cinta sama kamu, bikin perkara!

Pelamar 3: Sebetulnya, saya merasa tidak cantik.
Gatot: Makin tidak saya terima.

Pelamar 3: Alasannya?

Gatot: Tidak enak dipandang!

PENGASONG KORAN

Submitted by Tim i-Humor on Fri, 09/28/2012 - 08:06

"Koran, Bu. Beritanya masih hangat," ujar seorang pengasong di perempatan jalan.

"Saya tidak suka baca koran."

"Buat kipas-kipas agar tidak gerah 'kan bisa, Bu...."

"Saya tidak perlu kipas-kipas. Mobil saya ini sudah ada AC-nya."

"Buat bungkus kue, alas lemari, atau dibakar kalau nanti sudah sampai di rumah, 'kan juga bisa, Bu...."

ALASAN MENOLAK PELAMAR (1)

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 09/19/2012 - 16:10

Direktur HRD sudah mendapatkan sekretaris yang diinginkan, sehingga menugaskan asisten HRD, si Gatot, untuk meneruskan wawancara pelamar yang tersisa. Perintahnya adalah menolak semua pelamar yang tersisa. Dengan sangat percaya diri dan penuh semangat, Gatot melaksanakan tugasnya. Satu persatu pelamar dipanggilnya.

Gatot: Kamu minta digaji berapa?
Pelamar 1: Dua juta.
Gatot: Terlalu tinggi.

Pelamar 1: kalau begitu, satu juta saja.
Gatot: Makin tidak saya terima.
Pelamar 1: Alasannya?

Gatot: Perusahaan ini tidak menerima staf murahan.

Satu jam berikutnya...

Gatot: Kamu punya pacar?
Pelamar 2: Punya, Pak.
Gatot: Di mana?
Pelamar 2: Di luar negeri.
Gatot: Kamu tidak diterima.
Pelamar 2: Alasannya?

Gatot: Nanti kamu hanya telepon ke pacarmu terus, mahal, SLI.
Pelamar 2: Minggu depan pacar saya sudah pulang.
Gatot: Makin tidak saya terima.
Pelamar 2: Alasannya?

Gatot: Lha, kamu nanti sering membolos untuk menemui pacar kamu.

MENGUKUR TIANG

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 08/23/2012 - 16:12

Roni berjalan-jalan di suatu daerah dekat tempat tinggalnya. Ia melihat Badu berusaha sekuat tenaga memanjat sebuah tiang dan membawa alat pengukur.

Roni: Hei, sedang apa kamu!?

Badu: Bosku menyuruhku mengukur tiang ini!

Roni: Mengapa tidak kau letakkan saja tiangnya di bawah?

Badu: Dia (bos) meminta ukuran tingginya, bukan panjangnya!

TIDAK, TERIMA KASIH

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 08/23/2012 - 15:56

Seorang bocah laki-laki masuk ke sebuah toko. Ia mengambil peti minuman dan mendorongnya ke dekat pesawat telepon koin. Lalu, ia naik ke atasnya sehingga ia bisa menekan tombol angka di telepon dengan leluasa. Ditekannya 7 digit angka. Si pemilik toko mengamati-amati tingkah bocah ini dan menguping percakapan teleponnya.

Bocah: Ibu, bisakah saya mendapat pekerjaan memotong rumput di halaman ibu?

Ibu (di ujung telepon sebelah sana): Saya sudah punya orang untuk mengerjakannya.

Bocah: Ibu bisa bayar saya setengah upah dari orang itu.

Ibu: Saya sudah sangat puas dengan hasil kerja orang itu.

Bocah (dengan sedikit memaksa): Saya juga akan menyapu pinggiran trotoar ibu dan saya jamin di hari Minggu, halaman rumah ibu akan jadi yang tercantik di antara rumah-rumah yang berada di kompleks perumahan ibu.

Ibu: Tidak, terima kasih.

Dengan senyuman di wajahnya, bocah itu menaruh kembali gagang telepon. Si pemilik toko, yang sedari tadi mendengarkan, menghampiri bocah itu.

Pemilik toko: Nak, aku suka sikapmu, semangat positifmu, dan aku ingin menawarkanmu pekerjaan.

Bocah: Tidak, terima kasih.

Pemilik toko: Tapi, tadi kedengarannya kamu sangat menginginkan pekerjaan.

Bocah: Oh, itu, Pak. Saya cuma mau mengecek apa kerjaan saya sudah bagus. Sayalah yang bekerja untuk ibu tadi!

PEMULA TAK TAHU DIRI

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 08/23/2012 - 15:54

Seorang pengurus klub sepak bola tengah mewawancarai calon kiper.

Pewawancara: Jadi, Anda ingin bergabung dengan kami, sebagai kiper?
Calon kiper: Ya.

Pewawancara: Berapa gaji yang Anda minta?
Calon kiper: Saya minta 10 juta sepekan.

Pewawancara: Wah, tinggi sekali. Apakah Anda punya pengalaman?
Calon kiper: Ngg..., Saya belum pernah jadi kiper.

Pewawancara: Lho, Anda ternyata belum berpengalaman jadi kiper, tapi mengapa ingin digaji 10 juta sepekan?

Calon kiper: Ya wajarlah. 'Kan, pekerjaan saya jauh lebih sulit karena saya belum tahu apa-apa dan belum pernah melakukannya.

BUNGA KEPALA BAGIAN

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 07/24/2012 - 16:49

Seorang kepala bagian yang tidak senang bunga, dengan nada berang membentak sekretarisnya, "Siapa yang meletakkan bunga ini di atas meja saya?"

"Saya, Pak," jawab sekretarisnya.

"Siapa yang suruh?"

"Istri Bapak."

"Bagus-bagus, ya, bunganya..."

Tentang Kami

Situs yang berisi kumpulan humor-humor bersih dan Kristen yang tidak mengandung unsur-unsur SARA dan pornografi.
Selengkapnya

Berlangganan
i-Humor SABDA

Dapatkan humor-humor segar untuk menemani hari-hari Anda.

Kontak Kami | Buku Tamu | E-Mail: webmaster(at)sabda.org
Disclaimer | i-Humor © 2003-2019
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran