i-Humor

Seorang Pendeta Baru sedang melakukan 'inspeksi' ke Sekolah Minggu, ia masuk ke kelas III, Guru Sekolah Minggu (GSM) dan anak-anak yang sedang menyanyikan "Hari ini harinya Tuhan" segera menghentikan nyanyian mereka. Pak Pendeta dengan tersenyum-senyum bertanya kepada GSM, "Boleh saya bertanya kepada anak-anak?".

"Silakan, Pak Pendeta" jawab sang GSM.

"Anak-anak yang manis, tahukah kalian *siapa yang merobohkan tembok Yerikho?*" Wajah anak-anak spontan menegang dan pucat, tidak ada yang menjawab.

"Siapa yang merobohkan tembok Yerikho?", tanya Pak Pendeta lagi.

Semua terdiam termasuk Sang GSM juga tampak pucat dan tegang. "Anak-anak ada yang tahu?" Semua anak menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pak Pendeta segera keluar dan memanggil sang GSM, "Koq anak-anak tidak ada yang tahu *siapa yang merobohkan tembok Yerikho?*"

"Pak Pendeta, mohon maaf sebesar-besarnya, memang kelas ini terkenal paling nakal dari semua kelas Sekolah Minggu, tapi saya tidak menyangka kalau mereka berani melakukannya." Pak Pendeta semakin kaget.

Malam itu juga diadakan rapat dengan para Penatua, untuk membahas kejadian hari itu.

"Sungguh tragis, Bapak-bapak dan Ibu-ibu Penatua, bagaimana mungkin anak-anak Sekolah Minggu dan juga GSM-nya tidak tahu *siapa yang merobohkan tembok Yerikho*?" Para Penatua juga nampak pucat dan tegang.

"Saya minta bantuan Bapak Kabid Pembinaan dan Kebersamaan untuk mengatasi masalah ini. Mungkin para GSM perlu diberi pengarahan dan pelatihan yang lebih Alkitabiah."

Bendahara Umum dengan suara bariton, akhirnya berkata: "Maaf Pak Pendeta, memang akhir-akhir ini Kas Majelis hanya surplus sedikit, bulan lalu hanya ada saldo sebesar dua juta rupiah.... Apakah satu juta rupiah cukup untuk memperbaiki tembok yang dirobohkan tadi?".

"Ha!" Pak Pendeta langsung pingsan.......

Dikirim oleh: Purwanto Suseno [[E-mail: purwanto@. Homepage: http://www.versa.co.id]]