Seorang guru SM di Sulawesi mengajarkan kepadanya murid-2nya tentang penderitaan Kristus. "Anak-anak, Yesus menderita untuk kita. Tubuhnya telanjang, dicambuk, dipukul, ditendang, kepalanya dimakotai duri.
Dia harus memikul salib yg berat. Darah-Nya mengalir bercucuran.
Bahkan Dia disalibkan demi kita.
"Anak-anak, akhirnya pada tengah hari, langit menjadi gelap. Tuhan Yesus berteriak: Eli, Eli, lama sabaktani. Kemudian Tuhan Yesus mati anak-anak, demi menebus dosa kita. Tuhan Yesus kemudian dikuburkan oleh Yusuf dari Arimatea."
"Namun apa yang terjadi anak-anak? Pada hari yang ketiga, Tuhan Yesus..... " Sesaat ia terdiam, menunggu jawaban. Semua diam. Tidak ada yang respon. "Tuhan Yesus apa.......?" Masih diam juga. "Tuhan Yesus, bang.....?" Belum ada respon juga.
Nada suaranya mulai meninggi. Dia kesal, mengapa murid-murid tidak tahu.
"Bang.... !!!" Bang ....!!"
Akhirnya seorg anak mencetus: "Bangkak-bangkak, Bu" (bahasa setempat, artinya : bengkak), habis dipukulin sepanjang hari".
Â
baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan-- (Amsal 1:5)
Kiriman dari: San Bun <gkjstr@> seperti diceritakan Stenley Djatah.
- Log in to post comments