OPTIMIS

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 06/12/2013 - 07:41

Seorang pengusaha yang bergerak di bidang konstruksi datang kepada pendetanya. Mereka mengobrol seputar keadaan ekonomi dan usaha si pengusaha.

KHAWATIR

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 06/04/2012 - 16:23

Seorang pengusaha konfeksi selalu merasa khawatir. Akibatnya, ia sering tidak bisa tidur pada malam hari. Ia merasa beban hidupnya makin berat.

Suatu hari, ia memutuskan datang kepada pendetanya untuk konseling mengenai masalahnya. Ia berkata, "Pak Pendeta, saya benar-benar punya masalah berat. Saya tidak bisa tidur setiap malam. Apa yang harus saya lakukan?"

Pendetanya menjawab, "Apa Bapak sudah mencoba melakukan teknik menghitung domba?" Si pengusaha pulang dan bertekad melaksanakan nasihat sang pendeta. Seminggu kemudian, ia kembali menemui pendetanya dengan wajah yang makin kuyu dan lesu, "Pak Pendeta, saya sudah menjalankan nasihat Bapak. Saya bahkan menghitung domba sampai 20.000 ekor. Tetapi, saya kemudian membayangkan 20.000 ekor domba bisa menghasilkan 40 kilo benang wol. Itu cukup untuk membuat 30 meter bahan wol. Bisa dibikin 12.000 setel jas. Padahal, toko saya hanya muat 2.000 jas. Dengan stok berlebih sebanyak itu, bagaimana saya bisa tidur?"

KORBAN FACEBOOK

Submitted by Tim i-Humor on Fri, 04/27/2012 - 16:44

Polisi: Maaf, apa benar ini dengan Bapak Ucok? Kami dari kepolisian. Apa benar Bapak memiliki saudara bernama Benget?

Ucok: Ya. Benar, Pak.

Polisi: Dia korban "tabrak lari", dan sekarang tidak sadarkan diri. Kami mohon Bapak ke Rumah Sakit Umum sekarang untuk memastikan bahwa memang benar itu saudara Bapak.

Ucok: Waduh... Maaf, Pak. Saya sedang berada di luar kota. Bapak punya akun Facebook tidak?

Polisi: Punya, kenapa?

Ucok: Begini saja, Pak. Bapak foto orang tersebut, kemudian Bapak upload fotonya, lalu tag nama saya "UCHOK Chayank ChemUwa". Kalau betul itu foto saudara saya, nanti saya LIKE. Oke, Pak ya!

SETIAP TAHUN

Submitted by Tim i-Humor on Sat, 10/01/2011 - 10:47

Mary membaca lowongan kerja yang ada di ManSor Yellow Pages. Ia tertarik dengan lowongan pekerjaan sebagai sekretaris di sebuah gereja yang ia tahu adalah gereja yang mapan dengan fasilitas yang bagus. Ia pun pergi ke gereja tersebut dan mengisi formulir pendaftaran. Seminggu kemudian ia dipanggil untuk acara interview, yang akan dilakukan oleh Gembala Sidang. Gembala Sidang melihat bahwa Mary tidak mengisi tahun lahirnya.

Gembala: "Saya sudah melihat tanggal lahirmu, 7 Juli, bolehkah saya tahu tahunnya?"

Mary: "Oh, itu setiap tahun, Pak..."

TIDAK IKUT MAKAN

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 05/10/2011 - 14:17

Seorang anak berusia empat tahun pergi ke gereja bersama-sama dengan ibunya. Minggu itu diadakan Perjamuan Kudus. Ketika air anggur dan roti diedarkan, ibunya berbisik kepadanya, "Kamu tidak usah ambil, kamu masih kecil, belum tahu apa-apa." Kemudian, tiba waktunya kantong kolekte diedarkan. Sang ibu berkata kepada anaknya, "Ayo, mana uang yang ibu beri tadi, masukkan ke kantong kolekte." Si anak menjawab dengan heran, "Ma, ... tadi saya tidak ikut makan... mengapa harus bayar juga?"

DIPUTUSIN

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 09/21/2010 - 15:42

Bimo: Dari tadi aku lihat kamu melamun terus, Don. Kenapa sih?

Doni: Aku baru diputusin pacarku, Bim....

Bimo: Ya ampun, baru diputusin pacar saja sampai murung seperti itu? Pacarmu kan tidak cantik-cantik amat, Don. Kamu bisa cari yang lebih dari dia.

Doni: Justru itu yang aku pikirkan sekarang, Bim.

Bimo: Bagus dong! Kenapa masih murung?

Doni: Begini, kalau punya pacar yang tidak cantik saja aku bisa diputus, bagaimana mungkin aku bisa dapat pacar yang lebih cantik dari dia?

TANAM SERIBU POHON

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 11/25/2009 - 16:24

Pak Anton, Ketua RT di Kampung Sewu, mengadakan acara "Tanam Seribu Pohon". Setiap warga mendapatkan satu tanaman. Ada seribu warga yang ikut berpartisipasi, baik bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, bahkan anak-anak. Setelah hari petang, acara diakhiri dengan makan bersama-sama.

Setelah berdoa makan, Pak Anton mengecek tanaman yang telah ditanam. Apakah benar-benar berjumlah seribu. Selang beberapa waktu menghitung, tanamannya ternyata kurang satu. Segera ia mengumumkannya kepada warga ketika tiba-tiba seorang anak mendatanginya dan berkata:

KENANGAN PENGERAS SUARA

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 10/15/2009 - 13:44

Seorang pria ingin membantu pelayanan gereja dengan menyumbang sebuah pengeras suara. Pendeta gereja tersebut sangat senang dan mengumumkan hal ini kepada jemaat.

Dia menjelaskan bahwa perangkat pengeras suara tersebut disumbangkan oleh seorang jemaat. Sang pendeta berkata, "Pengeras suara ini diberikan sebagai bentuk pelayanan dari seorang jemaat dan juga untuk mengenang sang istri yang telah meninggal."

Ternyata, semasa hidupnya, istri pria tersebut selalu berbicara dengan volume suara yang keras.

Tentang Kami

Situs yang berisi kumpulan humor-humor bersih dan Kristen yang tidak mengandung unsur-unsur SARA dan pornografi.
Selengkapnya

Berlangganan
i-Humor SABDA

Dapatkan humor-humor segar untuk menemani hari-hari Anda.

Kontak Kami | Buku Tamu | E-Mail: webmaster(at)sabda.org
Disclaimer | i-Humor © 2003-2019
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran