APAKAH ANDA TUHAN
- Read more about APAKAH ANDA TUHAN
- Log in to post comments
Suatu hari pada musim dingin, seorang anak jalanan kedinginan di pinggir jalan. Anak itu sedang berjalan tanpa sepatu.
Suatu hari pada musim dingin, seorang anak jalanan kedinginan di pinggir jalan. Anak itu sedang berjalan tanpa sepatu.
Selama beberapa bulan, kota X mengalami musim panas. Karena pemanasan
global, musim yang seharusnya sudah berganti menjadi musim penghujan,
belum juga berganti. Akibatnya, penduduk kota X mengalami kepanasan
setiap hari.
Pada suatu hari, kampung tempat tinggal Ani mengadakan kontes menyanyi. Kontes ini tidak ditentukan oleh usia, jadi siapa saja boleh ikut. Si kecil Ani gemar menyanyi. Oleh karena itu, dia mengotot ikut kontes walaupun hanya hafal beberapa lagu anak.
Tibalah gilirannya menyanyi. "Selamat siang, Bapak, Ibu, Om, Tante, Kakak-kakak, dan Teman-teman ... Saya akan menyanyikan lagu berjudul Naik Delman ...."
"Pada Hari Minggu kuturut ayah ke kota, naik delman istimewa kududuk di muka, kududuk samping pak kusir yang sedang bekerja, mengendarai kuda supaya baik jalannya ... tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk ..."
"Stop!" teriak sang juri. "Kapan selesainya?"
"Sabar, Om. 'Kan, kotanya masih jauh!"
Reni adalah satu-satunya gadis yang dibanggakan oleh orang tuanya. Dia sudah punya pacar. Pada suatu malam Sabtu, saat Reni menunggu kekasih hatinya datang, terjadilah perbincangan dengan kedua orang tuanya demikian,
Bapak: Setiap malam Sabtu, hanya mobil mewah dan sopirnya yang kemari menjemputmu. Sekali-kali minta dong, pacarmu datang sendiri. Bapak dan Ibu 'kan ingin bertemu.
Reni: Lho, Bapak dan Ibu 'kan sudah kenal orangnya.
Ibu: Mana mungkin, dia 'kan belum pernah kemari.
Reni: Masakan Bapak dan Ibu belum tahu, sopir itulah pacar saya.
Di bawah ini tip-tip (seadanya) bagi mereka yang mau menikah, tapi ragu-ragu karena dihitung-hitung besar juga ongkos untuk berumah tangga. :)
1. Makan
Dengan asumsi sekali makan Rp 5.000, maka biaya makan 30 hari X 3 kali, sehari X 2 piring (sepiring berdua hanya berlaku saat pacaran, setelah menikah kembali normal), maka minimum biaya Rp 900.000.
Tip: rajin-rajinlah ke kondangan atau sunatan.
Joko: Istri saya itu pantasnya jadi pengacara.
Dodi: Lho, memangnya kenapa? Kamu lihat dari apanya?
Joko: Habis, setiap kali terjadi pertengkaran di antara kami dan saya merasa saya akan segera memenangkan pertengkaran itu, dia membawanya ke pengadilan tingkat yang lebih tinggi, yaitu ibunya.
Seorang guru menerima telepon. Ia mengangkatnya dan berkata, "Ya?"
"Saya hanya ingin memberi tahu, Deni Santoso hari ini tidak bisa masuk sekolah."
"Ini siapa?" tanya guru.
Suara di seberang menjawab, "Ini Ayah saya."
Seorang bocah merengek-rengek kepada ayahnya agar dibelikan pohon Natal. Setiap tahun, ayahnya berkata kepadanya "Aku tidak mau membayarnya." Tapi lama kelamaan bocah itu berhasil membuat ayahnya jengkel. Dia pun keluar rumah dengan membawa sebuah kapak. Tiga puluh menit kemudian, dia pulang membawa pohon Natal yang sangat besar. Anak itu terkejut karena ayahnya cepat sekali pulang dan dia bertanya, "Kok bisa Ayah menebangnya begitu cepat?"
Ayahnya menjawab "Oh. Pohon ini dari tempat penjualan pohon."
"Lalu kok Ayah bawa-bawa kapak?" tanya anaknya.
"Karena aku tidak mau membayarnya." balas Ayah. (t/Uly)
Suami: "Apa yang kamu mau untuk hadiah Natal besok?"
Istri: "Aduh, Papa mau ngasi mama hadiah? Tumben amat...? Apa ya...? Hm... Mama sendiri tidak tahu."
Suami: "Baiklah kalau begitu. Papa beri waktu Mama satu tahun untuk mikir."
Suami: Mam, kamu masih keliatan cantik. Tidak kalah dengan anak ABG! (Padahal tubuh sang istri sudah tidak langsing lagi.)
Istri: Ah, yang benar? Papa bisa saja merayu Mama!
Suami: Hmm... maklum, kacamata Papa belum diganti!
Istri: Huhhhh.... Eh, tapi Pap, Mama makin sayaaaaang sama Papa!
Suami: Lho, memangnya semenjak kapan Mama berubah?
Istri: Semenjak uang belanja Mama bertambah!
Suami: Huhhhh....