LAGU ANEH

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 03/29/2011 - 15:06

Mama: "Tom, kamu pulang dari sekolah minggu kok malah cemberut gitu?"
Tomi: "Habis, ibu guru mengajarkan lagu yang aneh!"
Mama: "Aneh? Memangnya lagunya tentang apa?"
Tomi: "Aku disuruh jadi lilin kecil, padahal aku kan ingin jadi dokter."

TAKUT

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 03/17/2011 - 15:36

Setelah acara sekolah Minggu selesai, Anik menghampiri ibunya yang masih kebaktian umum. Tepat di saat Anik masuk, Pendeta Yonathan sedang berkhotbah tentang orang Kristen. Sebagai penekanan, pak pendeta bertanya sambil menghantam mimbarnya, "Apakah orang Kristen itu!" Sekali lagi ia berseru, "Apakah orang Kristen itu!", dengan suara yang semakin menggelegar. Saking takutnya, si Anik menangis sambil berteriak, "Bu... kasih tau dia, Bu. Kasih tau dia..."

PIPI KIRI DAN KANAN

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 03/09/2011 - 17:37

Setiap kali ke sekolah Minggu, Yohanes mendengarkan pesan gurunya yaitu, "Kasihilah sesamamu manusia, jika pipi kkananmu ditampar, berikan pipi kirimu." Sepulang sekolah Minggu Johannes ditampar temannya, Markus.

Setelah Markus menampar pipi kanannya, Yohanes berkata, "Markus... kamu lupa menampar pipi kiriku... Ayo, ini pipiku...!"

Markus: (Sambil berlari ketakutan Markus berpikir) Dia sakit ya...??

BOM

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 10/05/2010 - 16:45

Ada seorang wartawan yang sedang mewawancarai seorang pendeta yang gerejanya dibom. Puji Tuhan ketika dibom gereja itu kosong sehingga tidak ada korban.

Wartawan: Bagaimana perasaan Bapak setelah gereja Bapak dibom?
Pendeta: Wah, Tuhan itu sangat baik Mas, dan saya sangat bersyukur.
Wartawan: Lho, mengapa Pak Pendeta malah senang?

Pendeta: Tenang dulu. Memang gereja itu sudah ingin kami renovasi, maka bom itu mememudahkan kami untuk membongkarnya.

KHOTBAH TENTANG DOSA KEBOHONGAN

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 05/11/2010 - 16:32

Pengkhotbah memberitahu umatnya, "Minggu depan saya merencanakan untuk berkhotbah tentang dosa kebohongan. Untuk membantu Anda memahaminya, saya ingin Anda semua membaca Markus pasal 17."

Pada hari Minggu berikutnya, ketika bersiap menyampaikan khotbahnya, ia berkata, "Saya ingin tahu berapa banyak di antara Anda telah membaca Markus 17."

Semua orang mengacungkan jarinya. Pengkhotbah itu tersenyum dan berkata, "Markus hanya memiliki 16 pasal. Sekarang saya akan memulai khotbah saya tentang dosa kebohongan."

BERDOA MENURUT DAFTAR

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 10/20/2009 - 16:48

Pendeta Andreas baru 3 bulan melayani di sebuah gereja. Pada suatu kebaktian Minggu, ia disodori daftar yang cukup panjang dari orang-orang yang sakit. Ia merasa kesulitan menghafal. Selain karena panjangnya daftar, ia juga belum mengenal semua anggota jemaat. Ia sudah berusaha mengingat sedemikian rupa daftar orang yang sakit, tetapi di tengah doa syafaatnya ia hanya ingat separuh dari daftar tersebut. Maka ia mengatakan, "Tuhan kami juga mendoakan Saudara-Saudara lainnya yang sakit sesuai dengan daftar anggota jemaat yang sakit, yang disodorkan pada saya hari ini."

BUKA CABANG DI SURGA

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 10/20/2009 - 16:48

Pengusaha: Pak Pendeta, surga itu ramai atau sepi?

Pendeta: Mengapa Bapak bertanya begitu?

Pengusaha: Kalau surga ramai dan prospeknya bagus. Saya sedang berpikir untuk buka cabang perusahaan di sana!

DILARANG PARKIR DI SINI

Submitted by Tim i-Humor on Tue, 10/20/2009 - 16:48

Seorang pendeta mendapat kesukaran sehubungan dengan tempat parkir yang telah disediakan untuk dirinya di halaman gereja. Agaknya, para pengunjung gereja memarkir mobil mereka semaunya, walaupun jelas-jelas sudah ada tanda bahwa tempat itu diperuntukkan bagi orang tertentu.

Pendeta itu mengira bahwa tandanya kurang jelas sehingga ia minta ditambahkan, "Disediakan untuk pendeta". Namun kenyataannya, pengunjung gereja masih memarkir kendaraan mereka di tempat itu juga. Mungkin diperlukan tanda yang lebih tegas lagi, pikir sang pendeta. Kemudian ia mengubahnya menjadi: "Tuhan menyediakan tempat ini untuk hamba-Nya". Namun, hal ini pun tidak membuahkan sesuatu yang diharapkan.

KENANGAN PENGERAS SUARA

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 10/15/2009 - 13:44

Seorang pria ingin membantu pelayanan gereja dengan menyumbang sebuah pengeras suara. Pendeta gereja tersebut sangat senang dan mengumumkan hal ini kepada jemaat.

Dia menjelaskan bahwa perangkat pengeras suara tersebut disumbangkan oleh seorang jemaat. Sang pendeta berkata, "Pengeras suara ini diberikan sebagai bentuk pelayanan dari seorang jemaat dan juga untuk mengenang sang istri yang telah meninggal."

Ternyata, semasa hidupnya, istri pria tersebut selalu berbicara dengan volume suara yang keras.

Tentang Kami

Situs yang berisi kumpulan humor-humor bersih dan Kristen yang tidak mengandung unsur-unsur SARA dan pornografi.
Selengkapnya

Berlangganan
i-Humor SABDA

Dapatkan humor-humor segar untuk menemani hari-hari Anda.

Kontak Kami | Buku Tamu | E-Mail: webmaster(at)sabda.org
Disclaimer | i-Humor © 2003-2019
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran