Vian, anak laki-laki Dono terpaksa harus ikut bekerja bersamanya karena isteri Dono sedang keluar kota. Dono tidak lupa memperkenalkan stafnya kepada Vian. Walaupun tampak malu-malu, Vian tetap mau berkenalan dengan banyak staf disitu.
Dalam perjalanan pulang Vian selalu murung. Dono merasa tidak alasan bagi Vian untuk murung seperti itu. Akhirnya rasa penasaran Dono terjawab ketika Vian protes, "Mana badut-badutnya, Pa? Kata Papa ke Mama kemarin, di kantor Papa banyak badutnya!"
Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri. (Amsal 11:12)
Sumber: Redaksi e-Humor.
- Log in to post comments